Dicurigai Punya Hubungan Dagang dengan Israel, Pakistan Langsung Membantah
Pakistan pada Minggu (2/4/2023) membantah laporan hubungan perdagangan dengan Israel. Pakistan akan menyelidiki barang yang diduga diekspor ke Israel yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Islamabad.
Pada 30 Maret, Kongres Yahudi Amerika (AJC) mengeluarkan laporan tentang "Perdagangan Antara Negara Israel dan Pakistan". AJC mengklaim bahwa pengiriman pertama dari Pakistan telah diterima di Israel.
Baca Juga: Wow! Nilai Ekspor-Impor Indonesia dan Israel Malah Menguat, Lihat Angkanya
"Pekan ini, pengiriman pertama produk makanan asal Pakistan diturunkan di Israel, dalam transaksi yang melibatkan pengusaha Pakistan-Yahudi, Fishel Benkhald, yang berbasis di pusat bisnis Karachi Pakistan, dan tiga pengusaha Israel dari Yerusalem dan Haifa," ujar pernyataan AJC, dilaporkan Middle East Monitor, Ahad (2/4/2023).
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mumtaz Zahra Baloch menolak klaim tersebut. Dia dengan tegas mengatakan bahwa, tidak ada perubahan posisi Islamabad yang tidak memiliki hubungan diplomatik atau perdagangan dengan Israel.
Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan juga mengatakan, rumor tentang dimulainya perdagangan Pakistan-Israel adalah murni propaganda. Sementara Menteri Perdagangan Pakistan, Sualeh Ahmad Faruqui membantah bahwa negaranya telah melakukan ekspor ke Israel.
"Klaim apa pun yang menunjukkan sebaliknya hanyalah disinformasi dan bermotivasi politik," ujar Faruqui.
Awal minggu ini, pengusaha Pakistan-Yahudi yang berbasis di Karachi, Fishel BenKhalid mengumumkan di Twitter bahwa dia telah berhasil mengekspor batch pertama produk Pakistan ke Israel. Produk yang diekspor antara lain kurma, buah kering dan rempah-rempah. BenKhalid membagikan video yang menunjukkan bahwa produk ekspor dari Pakistan dipajang di pasar Yerusalem.
Menurut Kementerian Perdagangan Pakistan, pengiriman BenKhalid dilakukan melalui UEA dalam kapasitas pribadi dan tidak didukung oleh Pemerintah Pakistan. Selain itu, tidak ada perbankan atau saluran resmi yang terlibat.
Tahun lalu, Pemerintah Pakistan menolak klaim perubahan kebijakan terhadap Israel, setelah muncul laporan kunjungan delegasi Pakistan ke Israel. Pada saat itu, Kementerian Luar Negeri mengatakan, kunjungan tersebut diselenggarakan oleh LSM asing yang tidak berbasis di Pakistan.
"Pakistan dengan tegas mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement