Vladlen Tatarsky, Blogger Militer Rusia yang Diberi Penghargaan oleh Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin secara anumerta menganugerahi Vladlen Tatarsky, seorang koresponden perang dan blogger terkemuka Rusia, dengan penghargaan Orde Keberanian.
"Tatarsky diakui atas keberanian dan keberanian yang ia tunjukkan dalam menjalankan tugas profesionalnya," demikian bunyi sebuah perintah presiden yang diterbitkan pada Senin (18/3/2023).
Baca Juga: Rusia: Kematian Blogger Militer Bukti Ketakutan Rezim Volodymyr Zelensky
Tatarsky tewas dalam sebuah ledakan bom pada hari Minggu dalam sebuah pertemuan dengan para pengikutnya di sebuah kafe di kota Sankt Peterburg, Rusia. Kremlin mengecam insiden tersebut sebagai "serangan teroris". Kementerian Dalam Negeri Rusia mempublikasikan sebuah video yang menampilkan tersangka utama dalam kasus ini, Darya Trepova, yang mengaku membawa bom yang disamarkan sebagai patung dalam pertemuan tersebut.
Belakangan, Trepova diduga mengaku bahwa ia telah direkrut oleh seorang jurnalis yang terkait dengan dinas keamanan Ukraina, demikian laporan media Rusia. Seorang mantan wakil Duma Negara Rusia yang diasingkan, Ilya Ponomarev, yang saat ini tinggal di Kiev, mengklaim pada hari Senin bahwa ia mengetahui dalang di balik serangan tersebut, namun ia membantah adanya hubungan dengan intelijen Ukraina.
Tatarsky menjadi terkenal sebagai koresponden perang dan blogger di Rusia di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev. Berasal dari Donbass, ia bergabung dengan milisi lokal setelah kudeta Maidan di Kiev pada 2014. Tatarsky (nama asli Maksim Fomin) meninggalkan tugasnya pada 2019 sebelum pindah ke Moskow dan menulis beberapa buku tentang kehidupannya.
Setelah dimulainya operasi militer Rusia pada Februari 2022, dia kembali ke Donbass, tempat dia melaporkan perkembangan di lapangan setiap hari.
Setelah pembunuhannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa jurnalis Rusia menghadapi "perburuan penyihir" di Barat, serta "ancaman pembunuhan" dari Kiev, yang secara diam-diam diabaikan oleh badan-badan internasional dan asosiasi profesional terkait.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement