Inilah sebabnya, pasar periklanan digital di Indonesia diproyeksikan mencapai US$2,55 miliar pada tahun 2023, di mana 70% dari total belanja iklan akan dihasilkan melalui mobile pada tahun 2027 .
Selain itu, dapat diharapkan bahwa dengan Infrastruktur Tanpa Cookie, periklanan kontekstual berbasis data telah mulai mengisyaratkan di mana perusahaan teknologi, pengiklan, dan penerbit menganggapnya layak dan karenanya juga berfokus pada data pihak pertama.
Selain itu, dengan teknologi AI/ML yang berkembang seiring dengan pertumbuhan pemahaman depth of page-level yang mendalam, penargetan kontekstual memanfaatkan teknologi mutakhir untuk menjadi lebih tepat tanpa melanggar privasi pengguna.
Oleh karena itu, Adtech akan menjadi lebih otomatis di tahun-tahun mendatang, dengan penargetan yang lebih baik dan integrasi yang lebih dalam di mana tren untuk tahun 2023 meliputi Machine learning, Forst-party data, OEM marketing, influencer marketing, Omnichannel marketing, Rich Media Banner (interaktif) dan Local targeting.
Strategi-strategi tersebut dapat membantu pengiklan meningkatkan kampanye dan memaksimalkan ROAS.
Saya ingin mengatakan bahwa OEM akan menjadi terobosan bagi ekosistem digital selanjutnya karena teknologi baru ini adalah hal besar berikutnya bagi pemasar, terutama campaign manager dan app developer di tahun 2023 dan seterusnya.
Ini karena OEM terkemuka dunia sudah memiliki lebih dari 45% pangsa pasar yang akan menjadi lebih kuat karena kemajuan dan perkembangan teknologi yang berorientasi pada hasil, yang mendorong pemilik merek dan manajer kampanye untuk memanfaatkan Periklanan OEM. OEM membantu pemasar dengan akuisisi pengguna yang hemat biaya, opsi iklan yang aman bagi merek, serta alternatif bebas penipuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement