"Hal ini melalui penguatan dukungan fasilitasi pasar murah, koordinasi penguatan dan perluasan kerjasama antardaerah (KAD), serta penguatan koordinasi dan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi," pungkasnya.
Sejalan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang solid dari TPIP-TPID dalam mengendalikan volatile food (VF). Dalam memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global maupun risiko domestik, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun Bank Indonesia dalam wadah TPIP-TPID harus terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga pencapaian inflasi tetap terkendali.
"Untuk memitigasi potensi peningkatan harga pangan dan tarif angkutan pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, beberapa program tengah dilakukan diantaranya pemantauan harga kebutuhan bahan pokok, mengoptimalkan pelaksanaan operasi pasar/bazar pasar murah untuk komoditas pangan strategis, memastikan kelancaran distribusi, serta melakukan sinergi pengawasan baik untuk pangan maupun energi," katanya. Baca Juga: Masuki bulan Ramadan, Inflasi Terkendali di Level 0,18 Persen
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengajak seluruh komponen TPID untuk bekerjasama mendorong implementasi GNPIP guna mengendalikan inflasi pangan.
"Kegiatan GNPIP Jawa pada hari ini diharapkan mampu merumuskan langkah-langkah strategis dalam menahan laju inflasi daerah. Para Bupati/Walikota juga diharapkan dapat mengimplementasikan langkah tersebut untuk meningkatkan hasil pertanian di Jawa Barat antara lain melalui pemanfaataan teknologi pertanian sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan strategis di daerahnya masing-masing," terang Uu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement