Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percepat Hilirisasi Industri, PLN Siap Pasok 4.000 MW

Percepat Hilirisasi Industri, PLN Siap Pasok 4.000 MW Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Bandung -

PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik sebesar 4.000 megawatt (MW) guna mendukung percepatan hilirisasi industri. Melalui kerja sama co-investment, PLN menggandeng lima industri strategis, di antaranya kawasan industri terpadu, industri smelter, hingga industri data center dengan mempercepat akses kelistrikan yang ditandai dengan nota kesepahaman PLN dan lima mitra di Kantor Pusat PLN.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional adalah sektor industri. Hilirisasi dapat meningkatkan GDP (Produk Domestik Bruto) Indonesia melalui peningkatan nilai jual komoditas hasil mineral. Salah satu faktor terpenting untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatkan daya saing industri tersebut adalah kesiapan listrik yang andal, efisien, serta berbasis energi terbarukan.

Baca Juga: PLN Tambah SPKLU Baru di Kota Dumai

"Untuk itu, kami sadar betul bahwa listrik ini merupakan kebutuhan penting sektor industri. Kami siap memfasilitasi seluruh kebutuhan listrik sektor industri. Kami saat ini mempunyai pasokan listrik yang sangat andal dan kami pastikan seluruh sistem kelistrikan kami mampu menjawab kebutuhan listrik sektor industri," kata Darmawan, dalam keterangan resminya, Sabtu (8/4/2023).

Melalui kerja sama ini, PLN mempercepat penetrasi pasar dengan menggandeng mitra strategis untuk bisa menghadirkan listrik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Melalui co-investment yang ditawarkan PLN, kebutuhan listrik bisa direalisasikan secara cepat.

"PLN siap berkolaborasi dan memastikan iklim investasi yang baik dalam mendukung sektor industri," ujarnya.

Adapun Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, menjelaskan, untuk bisa melakukan pengembangan industri dibutuhkan investasi yang tidak sedikit. PLN melakukan terobosan dengan mengedepankan kerja sama dan kolaborasi melalui skema co-investment agar target hilirisasi mineral dalam negeri bisa segera terwujud, dengan tetap mengedepankan azas fairness dalam berbisnis.

Co-investment merupakan kerja sama atau investasi bersama yang dilakukan perusahaan bersama dengan mitra terbatas. "Melalui kerja sama ini, kita tidak akan lagi saling menunggu, tetapi secara proaktif kita cari solusi agar tercapai apa yang menjadi target bersama dalam pengembangan bisnis kita masing-masing," katanya.

Hartanto menjelaskan, lima industri yang berkolaborasi dengan PLN kali ini ialah PT Anugrah Tehnik Industry, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Dayatama Prima Energi, China Energy, dan PT Suryacipta Swadaya. Melalui co-investment, PLN dan mitra strategis akan bisa menjamin percepatan penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan sehingga target operasional smelter dan kawasan terpadu bisa tercapai tepat waktu. Untuk kawasan terpadu, selain listrik yang andal dan berbasis energi hijau, terdapat pula potensi pengembangan smart solution terintegrasi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Anugrah Tehnik Industry, Edy Santi, menilai saat ini Kawasan Industri menjadi salah satu industri yang berkembang secara pesat. Dengan banyaknya pertumbuhan industri dan menjamurnya kawasan industri, diperlukan pasokan listrik yang andal.

"Kerja sama dengan PLN melalui skema kolaborasi ini merupakan langkah yang strategis bagi kami untuk menjamin adanya kepastian pasokan listrik," ujarnya.

Bob Saril, mewakili PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, menyatakan bahwa skema kerja sama ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik untuk pengembangan fasilitas smelter yang selama ini telah dinanti.

"Dengan adanya skema bisnis ini, kami bersama PLN bisa mencoba menjajaki bersama penyediaan pembangkit yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan Huadi dan lebih memberikan peluang kepastian akan tersedianya listrik untuk fasilitas kami," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: