Usai Serang Palestina, Israel Mengaku Dapat 'Serangan Teror'
Kementerian Luar Negeri Israel menjelaskan tentang serangan yang terjadi pada Jumat (7/4/2023) malam. Pihak berwenang menyebutnya sebagai "serangan teror", sebuah istilah yang digunakan para pejabat Israel untuk serangan yang dilakukan orang Palestina ke warga Israel.
Setidaknya satu orang tewas dan enam lainnya terluka dalam sebuah serangan yang dicurigai terjadi di Tel Aviv, pusat wilayah komersial Israel. Sebuah mobil menabrak sekelompok orang di dekat sebuah taman pantai yang populer sebelum akhirnya terbalik, kata polisi. Dinas penyelamatan Israel mengatakan seorang pria berusia 30 tahun tewas, sementara empat orang lainnya menerima perawatan medis untuk luka ringan dan sedang.
Baca Juga: Israel-Palestina Memanas, Kepolisian Minta Warga Israel Bawa Senjata
Polisi mengatakan mereka menembak pengemudi mobil tersebut. Kondisi pengemudi tidak diketahui secara pasti, tetapi video-video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah tubuh tergeletak di tanah di samping mobil yang terbalik, sementara suara tembakan terdengar.
Sebelumnya, dua orang warga Israel-Inggris tewas dalam serangan penembakan di Tepi Barat. Dua orang yang tewas pada Jumat (7/4/2023) tersebut adalah wanita yang masih bersaudara.
Pihak berwenang Israel mengatakan, keduanya tewas dalam sebuah serangan penembakan terhadap mobil mereka di Tepi Barat yang diduduki. Serangan tersebut terjadi saat Israel dalam keadaan siaga tinggi di Yerusalem setelah satu hari penuh kekerasan di sepanjang perbatasan Lebanon dan Gaza.
Militer Israel mengatakan bahwa tentara telah tiba di lokasi tabrakan yang dilaporkan terjadi antara kendaraan Israel dan Palestina di dekat pemukiman Yahudi Hamra dan melihat mobil Israel, dengan tiga orang di dalamnya, telah ditembak.
Dua saudara perempuan, berusia 16 dan 20 tahun, tewas dan ibu mereka menderita luka serius, kata para pejabat. Kedua kakak beradik itu juga merupakan warga negara Inggris, menurut Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris. Kantor tersebut menyerukan kepada semua pihak untuk meredakan ketegangan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengunjungi tempat kejadian, mengatakan, "Teroris yang keji dan tidak berperasaan membunuh dua saudara perempuan muda."
"Pasukan kami sedang beroperasi di lapangan untuk mengejar para 'teroris' ini. Hanya masalah waktu, dan tidak lama lagi, kami akan meminta pertanggungjawaban mereka," katanya.
Baca Juga: Kembali Serang Masjid Al Aqsa, Fahira Idris: Rezim Apartheid Israel Tak Mempan Dikecam
Kelompok perjuangan di Palestina, Hamas, memuji serangan tersebut, tetapi tidak mau mengaku bertanggung jawab. Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan setelah serangan udara Israel terhadap target-target militan Palestina di Lebanon dan Gaza, serta serangan penembakan di Tepi Barat yang diduduki yang menewaskan dua warga Israel.
Hal itu terjadi setelah kekerasan dan kerusuhan selama berhari-hari di tempat suci paling sensitif di Yerusalem, yaitu kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua. Kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza memuji serangan di Tel Aviv sebagai tanggapan atas "kejahatan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan para jamaahnya."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement