Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

9 Poin Penting Hasil Kunjungan Menko Luhut ke Tiongkok, Salah Satunya Bahas Kelanjutan KCJB

9 Poin Penting Hasil Kunjungan Menko Luhut ke Tiongkok, Salah Satunya Bahas Kelanjutan KCJB Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto

Keempat, terkait dengan maritim perikanan yang bekerja sama dengan perikanan tangkap dengan mitra lokal Indonesia. Serta transfer pengetahuan teknologi oleh KKP. Pasalnya, akan ada budidaya di Indonesia Timur seperti di Tual, Marauke, dan Biak terkait pengolahan atau hilirisasi perikanan udang dan rumput laut.

Kelima, peningkatan kerja sama general administration of custom China untuk percepatan protokol impor dan penambahan jenis produk Perikanan ke Tiongkok.

Baca Juga: Menko Luhut: Peresmian KCJB dan LRT oleh Presiden Ditargetkan Agustus 2023

Keenam, terkait industri kesehatan dan teknologi untuk investasi transfer tekonologi, seperti TKDN dan kesehatan vaksin genomik, farmasi, dan bioteknologi yang akan berjalan pada tahun ini.

Ketujuh, yaitu perdagangan. Tiongkok mendukung produk unggulan Indonesia masuk ke pasar negaranya. Dalam hal ini, Indonesia berharap dapat menjamin stabilitas suplai kelapa sawit dan batu bara ke Tiongkok.

"Kelapa sawit ini menjadi super strategis buat kita karena presiden sudah memerintahkan untuk membuat satu riset supaya produksi sawit Kita bisa 100 juta ton tanpa perluasan lahan," jelasnya.

Selain itu, diharapkan Indonesia dapat menjaga kualitas dan kuantitas produk buah tropis. Karena dimungkinkan untuk Indonesia dapat ekspor ke Tiongkok.

Kedelapan, terkait pendidikan dan pelatihan. Kedua negara sepakat untuk menambahkan kuota mahasiswa Indonesia ke Tiongkok dengan program studi, seperti teknik Industri, teknik mesin dan teknik sipil, petrokimia, kedokteran, farmasi, bioteknologi, pertanian, peternakan, dan kelautan.

Baca Juga: Kirim Surat ke Menko Luhut, Gubernur Bali Pastikan LNG di Sidakarya Aman

Terakhir, ASEAN. Tiongkok mendukung keketuaan Indonesia tahun ini.

"Dengan harapan regional comprehensive Economic Partnership dapat menciptakan lebih banyak manfaat Indonesia diharapkan dapat menjaga persatuan dan solidaritas ASEAN khususnya melalui ketutuaan ASEAN tahun ini," tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: