Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Memperbesar Hati untuk Senantiasa Berbagi: Hartaku Bukan Sepenuhnya Milikku

Cara Memperbesar Hati untuk Senantiasa Berbagi: Hartaku Bukan Sepenuhnya Milikku Kredit Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Senior Consultant ZAP Finance, Iwan Pontjowinoto, mengingatkan bahwa uang bukanlah sumber kebahagiaan. Namun, Iwan juga mengakui bahwa tanpa uang, kebahagiaan mungkin sulit dicari.
Meski demikian, beliau juga mengingatkan firman Allah SWT yang berbunyi:

"Tidak kuciptakan jin dan manusia, kecuali semata-mata untuk beribadah kepadaku." (QS. Adz Dzariyaat: 56)

Dalam video YouTube ZAP Finance TV, Iwan berujar bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi. Bumi diciptakan oleh Allah SWT untuk digunakan isinya sebagai maslahat seluruh umat manusia.

Baca Juga: 4 Cara Menggunakan Mesin Pemotong Rumput, Sudah Pernah?

Oleh karena itu, Iwan menambahkan bahwa definisi dari hidup kaya adalah ketika seluruh kebutuhan, keinginan dan hasrat dapat dipenuhi sehingga merasa bahagia. Adapun kebutuhan dasar manusia adalah:

1. Tidak kelaparan

Makan dan minum adalah kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi oleh semua makhluk hidup.

2. Tidak telanjang

Menutup aurat adalah kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, terlebih seorang muslim.

3. Tidak dahaga

Dahaga di sini bukan berarti haus ingin minum, tetapi dahaga untuk diakui, dicintai, dihargai dan dihormati. Itulah kebutuhan jiwa manusia.

4. Tidak terkena panas dhuha

Bahwasanya semua kebutuhan ada batasnya. Seperti panas matahari dalam jumlah cukup akan menyehatkan, tetapi jika berlebihan akan membawa penyakit.

Sebagai seorang muslim, kebutuhan selayaknya tidak hanya memenuhi diri sendiri, tetapi juga mendatangkan keberkahan.

Imam Ghazali menyampaikan Maqashid Ary-syariah atau tujuan syariah yang menjadi kaidah dasar bagi pemenuhan kebutuhan manusia, yaitu:

  1. Manusia perlu memperoleh dan menjaga harta, karena harta adalah sarana memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
  2. Menjaga kelangsungan hidup orang tua dan keturunan, karena keluarga adalah sumber kebahagiaan manusia
  3. Menjaga akal, karena kecerdasan, kepandaian dan kemampuan untuk mengetahui diperlukan untuk menyebarluaskan kemaslahatan
  4. Menjaga kehidupan, syariah menyatakan bahwa kehidupan adalah sangat berharga dan sangat tinggi nilainya sehingga akal harus digunakan untuk menjaga kehidupan
  5. Menjaga dien atau keimanan, tujuan utama syariah adalah agar manusia menjadi abdi Allah yang baik. Di mana harta, keluarga, akal dan kehidupan adalah sarana untuk menjaga keimanan

Harta sebanyak apapun, jika kebutuhan hidup di atas tidak terpenuhi, rasanya pasti tidak akan bahagia. Itulah kenapa Allah SWT memberikan harta kepada kita agar kita menjadi abdi Allah yang baik, yang akan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Terlebih, dalam harta yang kita peroleh terdapat hak orang lain yang dititipkan kepada kita. Allah juga berfirman agar kita mencari kebahagiaan di akhirat, dari apa yang Allah telah berikan kepada kita.

Tetapi, Allah juga mengingatkan agar kita tidak melupakan hak kita untuk bahagia di dunia. Dalam Al Qur'an, banyak ilmu yang mengajarkan untuk kita mempersiapkan masa depan, agar tidak ada lagi generasi sandwich di masa mendatang. Bahwa dalam setiap harta yang kita peroleh ada 5 hak yang harus dipenuhi atau ZAPFIN, yaitu:

  1. Hak orang lain
  2. Hak masa susah
  3. Hak masa kini
  4. Hak masa depan
  5. Hak masyarakat

Dengan demikian, kita dapat mengelola rezeki yang kita peroleh dengan penuh keberkahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: