Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dicover BPJS, Wasit Liga 1 Ucap Syukur dan Terima Kasih ke Erick Thohir

Dicover BPJS, Wasit Liga 1 Ucap Syukur dan Terima Kasih ke Erick Thohir Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wasit Liga 1 Indonesia Asep Supriatna menyambut baik rencana Ketua Umum PSSI Erick Thohir menggodok kebijakan terkait kesejahteraan wasit dalam dunia sepak bola Indonesia. Salah satu keinginan Erick Thohir adalah menjadikan wasit bagian dari peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut Asep, perhatian Erick Thohir terhadap masa depan wasit patut diapresiasi, karena selama ini para wasit di Indonesia belum tercover dengan baik jaminan masa depannya, terkhusus soal BPJS.

“Langkah daripada Pak Ketum ini soal kaitannya dengan BPJS yang akan diberikan kepada wasit, kalau itu saya sangat mengapresiasi luar biasa kalau misalnya semua wasit diberikan fasilitas BPJS ya, Alhamdulillah sekali karena kan selama ini fasilitas wasit itu belum mendapat fasilitas BPJS,” kata Asep Supriatna kepada wartawan, Rabu (12/4).

Dikatakan Asep, dengan digodoknya kebijakan terkait kesejahteraan wasit ini bagian dari merealisasikan janji-janji Erick Thohir kepada wasit saat maju sebagai calon ketua umum PSSI beberapa bulan kemarin.

“Itu salah satu upaya Pak Erick Thohir merealisasikan dari janji-janjinya kemarin. Pada dasarnya kami mengapresiasi kebijakan Pak Erick Thohir,” ujarnya.

Tidak hanya lewat BPJS Ketenagakerjaan, Erick Thohir pun akan menambah jumlah pertandingan wasit, yang sebelumnya di bawah 10 akan ditambahkan hingga 15 pertandingan dalam satu musim hingga pendapatan wasit meningkat demi kesejahteraan mereka. 

“Kalau terkait penugasan bisa 10 sampai 15 kali pertandingan, Alhamdulillah kalau misalnya direncanakan seperti itu dengan banyaknya mungkin pertandingan otomatis kan pendapatan yang akan diterima oleh wasit tersebut lebih besar, di situ akan menambah pendapatan wasit itu sendiri,” jelasnya. 

Salah satu alasan Erick Thohir menambah jumlah pertandingan wasit tak lepas dari strategi Erick Thohir agar para wasit tidak terlibat dalam pengaturan skor, dan hal tersebut diakui tepat oleh Asep. Untuk itu, diharapkan lewat kebijakan ini mampu meningkatkan kesejahteraan wasit dan bisa menghindari intervensi-intervensi dari luar. 

“Saya melihat terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Pak Erick Thohir ini tentunya untuk menyikapi kondisi sepak bola. Ini kan seperti yang kita lihat banyak sekali intervensi-intervensi daripada tim atau untuk membuat wasit itu sikapnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,” ungkapnya.

“Dengan langkah Pak Erick Thohir ini semoga dengan kesejahteraan wasit yang akan diberikan teman-teman di sini dapat bekerja secara maksimal, serius bisa menghindari apa-apa yang nanti bakalan ada intervensi dari tim luar,” harapnya.

Asep pun menyarankan agar Erick Thohir dan para pengurusnya terus melakukan terobosan-terobosan baru untuk sepak bola  Indonesia, terkhusus soal pembinaan pemain usia muda.

“Langkah-langkah Pak Erick untuk ke depan ini tetap fokus pada pembinaan kompetisi-kompetisi dari amatir hingga Liga 2 dan Liga 3 tetap dijalankan terus, fokus pada pembenahan di perwasitan agar kompetisi-kompetisi di Liga Indonesia ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh rakyat,” tandasnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir sedang menggodok kebijakan terkait kesejahteraan wasit dalam dunia sepak bola Indonesia. Menteri BUMN itu akan menjadikan wasit bagian dari peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Para wasit minggu ini kita ada tanda tangan kalau nggak salah hari apa saya lupa, bagaimana kesejahteraan wasit sekarang menjadi bagian perlindungan sosial dengan BPJS," kata Erick kemarin.

Erick mengakui perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan mungkin belum cukup untuk kesejahteraan wasit di Indonesia. Dia pun menargetkan wasit bisa mengatur 10-15 kali pertandingan dalam satu musim kompetisi.

"Artinya kalau sekali tiup dia dapat Rp 5,5 sampai Rp 10 juta, berarti kan kalau 15 kali niup Rp 150 juta. Artinya kan mestinya kalau dibagi 12 ya tidak banyak juga masyarakat Indonesia yang punya kepastian mendapatkan gaji di atas Rp 10 juta," tuturnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: