Chat Wakil Ketua KPK Tersebar, Rocky Gerung: Saya Bersyukur Akun-akun Whistleblower Ini Muncul
Soal kasus kebocoran data dalam Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, diduga melakukan kongkalikong dengan Kepala Biro Kementerian ESDM setelah percakapannya tersebar di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Johanis Tanak mengonfirmasi adanya chat tersebut dan mengatakan kepada media bahwa hal tersebut hanya sekadar upayanya untuk mempersiapkan pensiun usai dari Kejaksaan.
Johanis Tanak mengakui bahwa percakapan tersebut terjadi pada 28 Oktober tahun lalu, tetapi ia sudah dipilih oleh DPR sebagai Wakil Ketua KPK sejak 29 September. Itu artinya percakapan tersebut dilakukan setelah ia menjabat, meskipun secara resmi belum dilantik oleh presiden.
Menanggapi hal tersebut, Rocky Gerung dalam kanal Youtube-nya (13/4/2023) mengatakan bahwa pejabat yang sedang mempersiapkan pensiun merupakan hal yang wajar dilakukan.
“Semua pejabat selalu bersiap-siap pensiun dengan menjadi komisaris atau mendapat saham dari perusahaan-perusahaan ekstraktif. Jadi kondisi ini yang memungkinkan orang-orang menduga bahwa dari awal semua pejabat melakukan hal yang sama, bukan sekadar pejabat KPK saja. Ada pola yang sama yaitu mempersiapkan masa depan dia dengan cara yang tidak jujur,” ungkap Rocky Gerung.
Ia juga menambahkan bahwa memang ada perencanaan korupsi ketika seseorang menduduki jabatan publik. Hal ini kemudian memudahkan pejabat tersebut menyasar dan mengendalikan posisi-posisi tinggi di korporasi besar atau bahkan kongkalikong dengan Direktorat Jenderal.
“Jadi pola ini (yang) kita sebut sebagai penyelundupan kepentingan melalui jabatan negara untuk menumpuk harta.”
Lebih lanjut, terungkapnya percakapan Wakil Ketua KPK tersebut melalui akun Twitter Rakyat Jelata @dimdim0783 mengindikasikan bahwa pembocor tersebut bisa saja juga beroperasi dalam markas KPK.
“Rakyat Jelata ini ada semacam jaringan yang berusaha memberitahu kepada Polri bahwa (mereka) bisa membocorkan informasi, enggak ada orang yang bisa melarang itu muncul di Twitter, di Instagram, atau sagala macam.”
Imbas munculnya akun-akun seperti Rakyat Jelata, Rocky Gerung mengatakan bahwa ia bersyukur dengan kemunculan akun-akun whistleblower (pelapor) ini.
“Keadilan itu tidak mungkin ditutupi, apinya pasti menyala. Kita dulu membayangkan bahwa seluruh KPK saat Firlii terpilih, maka Firli akan menguasai semuanya. Kita tahu bahwa tetap ada dua atau tiga orang yang masih punya integritas.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement