Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terima Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista

Terima Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI sekaligus Warga Kehormatan Korps Marinir dan Warga Kehormatan Satuan Kapal Selam dari TNI Angkatan Laut, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menerima kunjungan silaturahmi Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, Kamis (13/4/2023) malam. Bamsoet pun menyampaikan dukungannya terhadap peningkatan alutsista dan kesejahteraan prajurit TNI AL.

"Mengingat posisi Indonesia yang sangat strategis, misalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan memiliki garis pantai 99.083 km atau terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada. Indonesia juga memiliki luas laut terbesar ke-6 di dunia setelah Prancis, Amerika Serikat, Australia, Rusia, Inggris," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).

Turut hadir, antara lain, anggota MPR/DPR RI, Robert Kardinal; Asisten Intelijen KSAL, Brigjen TNI (Mar) Suaf Yanu Hardani; dan Danaspormar KSAL, Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah.

Baca Juga: Diprediksi Mencekam, Angkatan Laut Amerika No Comment Soal Manuver Kapal Selam Nuklir ke Timur Tengah

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, kondisi geografis Indonesia tersebut meniscayakan bahwa bangsa Indonesia sangat membutuhkan armada laut yang kuat. Adanya sumber daya manusia yang profesional, kompeten, dan militan, dan dukungan Alutsista yang tidak hanya memadai secara kuantitas, namun juga siap dioperasionalkan, bisa mengoptimalkan hal tersebut.

"Saat ini, TNI sedang memasuki tahap ketiga penyelesaian Minimum Essential Force (MEF). Hingga tahun ini, MEF yang tercapai baru sekitar 60%. Pada tahun 2024, jumlah kekuatan Alutsista MEF masing-masing matra TNI ditargetkan sudah bisa terpenuhi. Antara lain, Matra Darat dengan 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/rudal, 3.738 kendaraan tempur, dan 224 pesawat terbang. Marta Laut dengan 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 pesawat udara, dan 978 kendaraan tempur marinir. Sedangkan, Matra Udara dengan 344 pesawat, 32 radar, 72 peluru kendali, dan 64 penangkis serangan udara," jelas Bamsoet.

Baca Juga: Ngeri! Radar Bilang Negara Dikepung China, Taiwan: Ada 4 Jet Tempur, 3 Kapal Angkatan Laut

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, Presiden Joko Widodo ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Konsekuensinya, TNI Angkatan Laut harus bisa menjaga kedaulatan dan kekayaan laut dari segala bentuk ancaman agar berbagai potensi laut dapat dimaksimalkan sebesarnya untuk kemakmuran bangsa Indonesia.

Baca Juga: Bamsoet: Menyantuni Yatim-Piatu Bentuk Realisasi Hablum Minannas di Tengah Suasana Hablum Minallah

"Agresifitas Tiongkok di sekitar Laut Natuna maupun posisi geografis Indonesia pada jalur ring of fire dunia merupakan dua hal besar yang harus diwaspadai. Selain itu, TNI AL juga harus bisa mengantisipasi berbagai pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang menyelendupkan narkoba, illegal fishing, illegal logging, imigran gelap, perompakan, maupun pembajakan," pungkas Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: