Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSP Sebut Masyarakat Banyak Terbantu Bantuan Pangan dari Presiden Jokowi

KSP Sebut Masyarakat Banyak Terbantu Bantuan Pangan dari Presiden Jokowi Kredit Foto: Kantor Staf Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo, mengatakan, program bantuan pangan berupa penyaluran cadangan beras 10 kilogram mendapat respons positif dari masyarakat, khususnya dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. Hal ini merujuk dari berbagai laporan yang diterima Kantor Staf Presiden dalam beberapa minggu terakhir.

“Kantor Staf Presiden sudah mendapat berbagai laporan ibu-ibu yang merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan beras ini dan layak untuk diapresiasi,” kata Abraham, di Gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (14/4/2023).

Kendati demikian, sambung Abraham, masyarakat juga mengharapkan harga sembako bisa tetap terjangkau, terutama komoditi beras. Terlebih, harga beras di beberapa daerah dilaporkan mengalami kenaikan.

Baca Juga: Cegah Kelangkaan Kebutuhan Warga saat Lebaran, Kemenperin Minta Relaksasi Pembatasan Angkutan Pangan

“Kami mengimbau agar masyarakat penerima bantuan benar-benar menggunakan beras untuk kebutuhan sehari-hari dan tidak untuk dijual lagi,” pesan Abraham.

Menurutnya, kebijakan Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menyalurkan bantuan pangan berupa cadangan beras sebanyak 10 kilogram kepada 21,3 juta keluarga jelang lebaran dilakukan untuk meringankan beban masyarakat. Bahkan, presiden pun berencana untuk melanjutkan program bantuan beras tersebut.

Sebagai informasi, pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan berupa cadangan beras ke 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sejak akhir Maret 2023. Adapun jumlah beras yang diterima per masing-masing KPM adalah 10 kilogram selama tiga bulan.

Baca Juga: Perkuat Cadangan Pangan, Pemerintah Terbitkan Regulasi Pembiayaan

Pemerintah memastikan, program bantuan pangan berupa penyaluran cadangan beras tersebut tidak akan mengganggu ketersediaan beras di sejumlah daerah. Sebab, panen raya masih berlangsung di sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: