Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Pastikan Stok Daging Aman Jelang Lebaran

Pemerintah Pastikan Stok Daging  Aman Jelang Lebaran Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog memberikan alternatif pangan kepada masyarakat dengan menyediakan daging kerbau beku.

Langkah tersebut sebagai upaya mengatasi lonjakan harga dan permintaan daging sapi selama Ramadan dan Idul Fitri.“Kita beri pilihan ke masyarakat kalau mau hot meat atau daging segar, itu bisa ke pasar tradisional harganya lebih tinggi. Kemudian, ada daging sapi Brasil dan satunya lagi daging kerbau. Ini yang paling murah dan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar harganya Rp80 ribu per kilogram di konsumen,” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat meninjau penjualan daging beku di Toko Alfamidi Super Jalan Bangka Raya Jakarta, kemarin.

Arief memastikan masyarakat dapat memperoleh daging yang relatif murah untuk menopang kebutuhan menjelang Lebaran. Saat ini, sebanyak 88 cabang Alfamidi yang tersebar di Jabodetabek telah memiliki pasokan daging kerbau beku dengan harga Rp80 ribu per kilogram (kg) dengan pembelian dibatasi dua kg per orang selama Ramadan dan Lebaran.

Baca Juga: Perkuat Cadangan Pangan, Pemerintah Terbitkan Regulasi Pembiayaan

Tak hanya di ritel modern, distribusi daging kerbau juga akan menjangkau pasar tradisional dengan pengawasan distribusi yang dilakukan oleh satgas pangan untuk mengawasi agar tidak ada penjualan di luar ketentuan harga tersebut serta menindak tegas pedagang atau pelaku usaha yang melanggar.

Lebih lanjut, Arief juga menekankan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dengan menghitung ketersediaan dan kebutuhan satu tahun ke depan.

“Jadi kalau dulu mau pengadaan itu relatif lama, sekarang tinggal atur bagaimana datangnya. Jadi kalau harga hari ini baik, itu karena kerja keras seluruh stakeholder terkait. Kita melakukan monitoring dan checklist mengenai perencanaan kebutuhan pangan nasional,” ujar Arief.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: