Jokowi Dipusingkan China, Teringat Ucapan Jangan Ada Pembangunan Kereta Cepat di Jawa
Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung mendapatkan sorotan tajam setelah sejumlah kontroversi yang harus dihadapi oleh Pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi.
Mulai dari membengkaknya jumlah anggaran, nilai kompensasi, serta jaminan yang diberikan serta bunga utang yang tinggi.
Masyarakat banyak yang menilai bahwa Indonesia sudah terkena jebakan utang dari China, tak sedikit juga yang mengungkit pernyataan-pernyataan eks menhub Jonan pada 2015 silam.
Ketika awal rencana Kereta Cepat Jakarta-Bandung diluncurkan, Jonan menilai kereta cepat tak dibutuhkan. Berikut sejumlah pernyataan Jonan.
Ignasius Jonan ketika menjadi menteri perhubungan pernah meminta agar tidak ada pembangunan kereta cepat di Pulau Jawa. Ia mendorong pembangunan fasilitas KA ke Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua dalam lima tahun ke depan.
"Jangan ada pembangunan kereta cepat di Jawa, walaupun pinjaman luar negeri," ujar Jonan dalam rapat bersama DPR di Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Baca Juga: Kelakar Bedanya Sikap Jokowi Usai Menjadi Pemimpin Indonesia, Kaesang Buka Suara: Bapak Aku Pelit
Menurut Jonan, pembangunan kereta cepat di Pulau Jawa akan membebani anggaran negara. Sementara, wilayah lain belum memiliki fasilitas transportasi tersebut. "Banyak di daerah yang lihat kereta saja tidak pernah," ujarnya ketika itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement