Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Perekonomian di Tengah Ancaman Resesi, Kolaborasi Bersama Harus Diperkuat

Jaga Perekonomian di Tengah Ancaman Resesi, Kolaborasi Bersama Harus Diperkuat Kredit Foto: Fajar Sulaiman

Sementara itu, Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia (IndonesiaRe) Benny Waworuntu mengatakan, reasuransi sebagai backbone, memegang peranan yang penting dalam cover risiko-risiko yang terjadi di lingkungan masyarakat, IKNB, Bank dan industri lainnya, melalui perusahaan-perusahaan asuransi.

"Tiga hal penting bagi perusahaan Reasuransi Padat Modal (Highly Intensive Capital) karena memerlukan kekuatan permodalan yang memadai untuk dapat menahan risiko dari perusahaan asuransi. Global Capability yakni memiliki sumberdaya yang berdaya saing global, dan memiliki ekosistem global," pungkasnya. Baca Juga: Enggak Pake Ribet Lagi, Dompet Digital Kian Mudahkan Transaksi Ekonomi

Dengan tiga hal itu, diharapkan industri reasuransk dapat menjaga sustainability dan menciptakan ekosistem industri perasuransian nasional yang bertumbuh dan bertanggung jawab melalui peran pertanggungan ulang terhadap risiko-risiko yang diterima oleh perusahaan asuransi. "Dengan terciptanya ekosistem industri perasuransian yang sehat, akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Subject Matter Expert Digital WE Finance, Bari Arijono sepakat bahwa BUMN berperan sangat penting dalam menjaga perekonomian Indonesia dari ancaman resesi global. Hal ini terlihat dari kontribusi BUMN untuk negara yang meningkat selama pandemi Covid-19, dimana pada kuartal III 2022 tercatat sebesar Rp1.198 triliun atau meningkat Rp68 triliun dibandingkan tahun lalu. Baca Juga: Hebat! Produk UMKM Rumah BUMN Pertamina Dijual di Department Store

"Transformasi BUMN berlanjut dengan 4 agenda utama yakni blacklist komisaris dan direksi BUMN nakal, menyederhanakan peraturan menteri dari 45 menjadi 3, roadmap Kementerian BUMN 2024-2034, dan penguatan tata kelola investasi dana pensiun BUMN," ucap Bari.

Adapun webinar ini terselenggara berkat dukungan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Reasuransi Indonesia Utama, dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: