Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Kasus Bea Cukai, Rizal Ramli Usulkan Cara Ini untuk Benahi Institusi Negara

Soal Kasus Bea Cukai, Rizal Ramli Usulkan Cara Ini untuk Benahi Institusi Negara Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berkaca dari kasus Sambo dan Bea Cukai yang akhir-akhir ini sedang hangat dibicarakan, Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian pada era Gus Dur, mengatakan bahwa media sosial adalah wadah bagi people power untuk mendesak aparatur negara bekerja lebih baik dalam hal pelayanan masyarakat. Dengan demikian, bagaimana cara memperbaiki institusi yang sudah telanjur rusak karena pejabat-pejabatnya?

Menurut Rizal Ramli dalam diskusinya bersama Novel Baswedan (14/4/2023), cara terbaik memperbaiki institusi yang rusak adalah dengan cara memperbaiki atasannya terlebih dahulu. Ia kemudian menyoroti bagaimana sikap Jokowi terhadap pemberantasan korupsi yang ada di Indonesia.

“Jokowi saja sangat lenient (lemah) terhadap (kasus) korupsi, buktinya KPK diperlemah dan sebagainya. Memang kita harus mulai dengan mengganti Jokowi, ini kita benahi terlebih dahulu,” ungkap Rizal Ramli.

Baca Juga: Soal Transaksi Janggal Rp349 T di Kemenkeu, Rizal Ramli Singgung ‘Perampokan’ Utang PLN US$85 Miliar

Sementara itu, dalam menghadapi budaya korporasi (corporate culture) yang korup, ia menyarankan caranya dalam membenahi Badan Urusan Logistik (BULOG) yang ia ketuai saat di era Gus Dur.

“Mayoritas pegawainya (BULOG) puluhan ribu itu baik dan jujur, tetapi ada juga yang berengsek.”

Akhirnya ia menemui lima puluh pejabat BULOG yang dirasa terlalu kaya untuk ukuran PNS di BULOG. Ia kemudian mengatakan akan melakukan restrukturisasi internal.

“Bapak/Ibu tanda tangani surat pengunduran diri, saya kasih uang pensiun ekstra satu tahun, dan biaya sekeluarga untuk pulang kampung. Kalau mau melawan, silakan, saya tau di belakang Bapak ada jenderal dan pejabat. Gua gak takut. Sama Soeharto aja enggak takut, apalagi sama lu,” ujar Rizal Ramli.

Dari cara tersebut, mayoritas pejabat setuju untuk menandatangani pengunduran diri.

Sementara itu, dalam memperbaiki institusi yang sudah rusak, Rizal Ramli juga menggunakan cara yang dipakai oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.

“Dia (Ali Sadikin) cerita sama saya, setiap kali rapat dengan pejabat, semua jawabannya tidak ada masalah, semuanya beres. Padahal saya tahu banyak yang tidak beres. Akhirnya saya ajak teman-teman media (wartawan) untuk menulis tulisan yang paling jelek tentang DKI, nanti saya kasih bonus.”

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa cara tersebut efektif dalam membenahi organisasi, seperti BULOG.

“Apalagi hari ini sosial media. Ajak rakyat (untuk) menulis tulisan sejelek-jeleknya tentang Republik Indonesia.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: