Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setia Menunggu Titah Megawati yang Misterius, PDIP Nggak Tergoda Manuver Koalisi Besar: Mari Kita Bersabar!

Setia Menunggu Titah Megawati yang Misterius, PDIP Nggak Tergoda Manuver Koalisi Besar: Mari Kita Bersabar! Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan partainya tidak alergi dengan manuver parpol-parpol untuk membangun koalisi menjelang Pemilu 2024. Bahkan, PDIP juga tidak tergoda dengan wacana pembentukan Koalisi Besar pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tidak elok bila politik diwarnai kerisauan atau rasa penasaran berlebih," kata Hendrawan di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga: Masih Terbuka untuk Bangun Koalisi, PDIP Pasang Syarat Capres Harus dari Kader Internal

Anggota Komisi XI DPR ini mengatakan hal itu ketika disinggung apakah PDIP merasa sering dipancing atau digoda oleh parpol-parpol yang sejatinya masih menunggu sikap PDIP terkait pencapresan atau koalisi.

"Kami mempersilakan parpol-parpol untuk berimprovisasi melalui gagasan atau eksperimen kerja sama yang sudah dirintis," kata dia.

PDIP menjadi satu-satunya partai parlemen yang bukan hanya memegang golden ticket mengusung capres-cawapres namun belum berada dalam koalisi. Seluruh partai parlemen sudah tergabung dalam tiga koalisi yakni Koalisi Indonesia Bersatu, Kebangkitan Indonesia Raya, dan Perubahan untuk Persatuan.

"Kongres dan konstitusi partai kami memberi mandat kepada ketum untuk memberikan putusan-putusan strategis yang akan diambil. Jadi mari kita bersabar," kata Hendrawan.

Hendrawan memastikan PDIP tidak mau terburu-buru dalam menentukan sikap politik termasuk mengumumkan siapa capres yang bakal diusung. Mengikuti hasil survei banyak lembaga, hanya tiga kandidat dengan elektabilitas kuat sebagai capres yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dari ketiga nama tersebut hanya Ganjar yang statusnya belum pasti sebab Prabowo secara internal sudah diusung Gerindra dan berada dalam koalisi, dan Anies sudah dideklarasikan oleh partai politik anggota Koalisi Perubahan. Hendrawan menyadari persepsi dalam survei tersebut namun dia menegaskan PDIP memiliki metode yang khas dalam mengusung kader maju capres.

"PDIP sebagai satu-satunya parpol yang berdasar Undang Undang Pemilu memenuhi syarat untuk mengusung paslon dalam pilpres, tentu harus menjaga kepercayaan yang diberikan rakyat, untuk memilih figur-figur yang visioner, kredibel, dan memiliki kepemimpinan yang merakyat. Dalam proses tersebut kami tidak akan terburu-buru," ujarnya.

Baca Juga: APBN Terancam Jadi Jaminan Proyek Kereta Cepat, PDIP Salahkan Pemerintah: Tidak Cermat di Awal, Makanya Cina Berani...

Dia mengapresiasi manuver parpol-parpol membangun koalisi. Bahkan berupaya memperbesar kekuatan dengan membentuk koalisi gemuk. Hal itu dianggap wajar dalam politik namun belum cukup menarik minat PDIP yang masih menunggu arahan ketum, Megawati Soekarnoputri.

"Kerja sama antarparpol adalah hal yang wajar dan baik. Dalam kerja sama unsur musyawarah dan semangat gotong royong harus dibangun. Kami percaya, niat baik dan komitmen terhadap visi bersama, akan membuka jalan bagi bangunan kerja sama yang akan disepakati," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: