Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Langkah PDIP Langsung Sekakmat KIB, Nasibnya Bisa Hancur Berantakan Nih!

Langkah PDIP Langsung Sekakmat KIB, Nasibnya Bisa Hancur Berantakan Nih! Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin meyakini, langkah PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) bakal mengubah konfigurasi koalisi partai politik jelang Pilpres 2024. Pasalnya, PDIP diprediksi akan mengajak partai lain berkoalisi dengan tawaran kursi cawapres. 

"Kemungkinan masih ada perubahan-perubahan konfigurasi koalisi karena PDIP hari ini mencapreskan Ganjar Pranowo, tapi tidak mengumumkan cawapresnya. Artinya, PDIP akan mencari cawapres yang cocok untuk Ganjar," kata Ujang kepada Republika.

Baca Juga: Girang Megawati Tunjuk Ganjar Pranowo Jadi Capres, Relawan: Orang Habis Beribadah Pasti Hati dan Pikirannya Hanya Ada Kebaikan!

Karena itu, Ujang memperkirakan, bakal ada partai politik dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang bergabung dengan poros koalisi PDIP. Sebab, dia memprediksi, KIB yang terdiri atas Partai Golkar, PAN, dan PPP bakal bubar.

"KIB sampai sekarang masih belum mengusung capres-cawapres. Padahal, KIB sudah terbentuk sejak lama. KIB bisa goyah atau guncang hingga terpecah. Mungkin saja ada yang beralih mendukung Prabowo atau ke Ganjar," ujarnya. 

Ujang meyakini, tidak akan ada partai eks KIB yang beralih mendukung Anies Baswedan. Dia memperkirakan Golkar dan PAN bakal bergabung dengan poros koalisi Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Sedangkan PPP kemungkinan bakal ikut mengusung Ganjar, karena PDIP butuh berkoalisi dengan partai Islam. 

Selain memprediksi konfigurasi koalisi, Ujang juga memperkirakan akan ada tiga pasang capres-cawapres pada Pilpres 2024. Pertama, pasangan Anies Baswedan dan cawapresnya yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). 

Kedua, pasangan Prabowo dan cawapresnya dengan dukungan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Ketiga, tentu pasangan Ganjar Pranowo dan cawapresnya yang diusung oleh PDIP bersama partai lain. 

Menurut Ujang, dengan tiga pasangan calon, maka pilpres akan berlangsung dua putaran. Untuk diketahui, pemilihan presiden harus digelar dua putaran alias pemilih mencoblos ulang apabila tidak ada satu pun pasangan calon yang mendapatkan suara di atas 50 persen pada putaran pertama. Putaran kedua diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pertama. 

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 dari PDIP, pada Jumat (21/4/2023) siang. Beberapa jam berselang, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi lewat keterangan tertulisnya menyampaikan sinyal bahwa partainya hendak ikut mengusung Ganjar bersama PDIP.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: