Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN: Beban Puncak Listrik Nasional Capai 29,9 GW Saat Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H

PLN: Beban Puncak Listrik Nasional Capai 29,9 GW Saat Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Bandung -

PT PLN (Persero) merilis beban puncak listrik nasional tercatat sebesar 29,9 gigawatt (GW) dengan daya mampu sebesar 44,5 GW. 

"Artinya sistem kelistrikan dalam posisi aman, pasokan listrik terjaga. Semua sistem dalam kondisi yang prima," tegas Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya, Senin (24/4/2023)

Darmawan memastikan pasokan listrik nasional selama Ramadan dan puncaknya pada perayaan Idul Fitri tahun ini berjalan aman dan andal. 

Pemantauan dilakukan ke seluruh unit dan posko siaga PLN di 38 provinsi se Indonesia, semua Sub Holding serta Anak Perusahaan PLN Grup melalui apel siaga kelistrikan nasional. Dengan pasokan listrik yang andal masyarakat dapat merayakan Idul Fitri 1444 H dengan nyaman.  

Baca Juga: Bos PLN Ungkap Strategi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia dalam International Energy Agency

Darmawan menjelaskan selama periode siaga, PLN sudah menyiagakan 82 ribu personel yang piket 24 jam menjaga keandalan pasokan listrik di lebih dari 2.000 posko di seluruh Indonesia. PLN juga hadir di setiap titik kegiatan prioritas masyarakat, seperti tempat ibadah, pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, dan titik vital lainnya. 

"Secara nasional kami sampaikan bahwa sistem kelistrikan dalam kondisi yang terjaga, aman dan masyarakat bisa nyaman melewati momen mudik lebaran dan berkumpul bersama keluarga," ungkapnya 

Darmawan melakukan pemantauan langsung melalui conference meeting kondisi kelistrikan nasional yang diikuti seluruh Direktur Sub Holding, Direktur Anak Perusahaan, General Manager unit PLN dan seluruh posko siaga dari Aceh hingga Papua.

Dia menambahkan tak hanya memastikan cadangan daya yang cukup, PLN juga memastikan secara end to end. Pasokan energi primer setiap pembangkit dalam kondisi di atas angka aman. Hari operasi (HOP) batu bara pembangkit rata-rata di atas 20 HOP, begitu juga dengan gas dan BBM dalam kondisi aman.

“Selama tiga tahun ini kami sudah berhasil melakukan Program Transformasi. Dulu pemeliharaan infrastruktur kelistrikan dilakukan secara manual, sekarang semuanya sudah terdigitalisasi dan dikontrol secara real time. Dari energi primer, pembangkit, transmisi, distribusi, sampai layanan pelanggan. Hal ini membuahkan keandalan sistem kelistrikan dan pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan di masa lalu,” jelasnya

Para personel dibekali dengan peralatan dan armada pendukung, berupa 1.500 unit genset, 560 unit UPS (Uninterruptible Power Supply), 925 UGB (Unit Gardu Bergerak), 16 trafo mobile, 260 crane, 3.300 mobil, 3.400 motor, dan peralatan lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: