Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Klaim Arus Mudik Lebaran Tahun Ini Berjalan Lancar

Presiden Jokowi Klaim Arus Mudik Lebaran Tahun Ini Berjalan Lancar Kredit Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah, bersama seluruh pihak yang terlibat serta masyarakat, dapat mengelola arus mudik dengan sangat baik. Sehingga puncak arus mudik tertinggi sepanjang sejarah dapat dilalui dengan baik dan lancar.

"Alhamdulillah pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat serta peran masyarakat kita dapat mengelola arus mudik dengan sebaik-baiknya. Sehingga Puncak arus mudik tertinggi sepanjang sejarah beberapa hari yang lalu dapat kita lalui dengan baik dan lancar," jelas Presiden Jokowi dalam keterangannya di video kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/4/2023).

Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2023, Pemerintah Jokowi Kembali Berikan Diskon Tarif 20% di 12 Ruas Tol, Simak!

Presiden Jokowi pun mengimbau masyarakat untuk menunda kepulangan dari kampung halaman pada hari ini, Senin (24/4/2023), dan besok, Selasa (25/4/2023).

"Untuk memecah penumpukan yang terjadi pada puncak arus balik tanggal 24 dan 25 April 2023 secara bersamaan," katanya.

Menurutnya, pemerintah mengajak masyarakat yang tidak memiliki keperluan mendesak untuk menghindari puncak arus balik dengan menunda jadwal kembali mudik pada Rabu (26/4/2023) dengan ketentuan yang berlaku.

"Ini berlaku untuk ASN, TNI, Polri, BUMN, dan pegawai swasta yang tekniknya dapat diatur oleh instansi atau perusahaan masing-masing seperti bentuk cuti tambahan atau bentuk cuti lainnya," ucap Jokowi.

Baca Juga: Puncak Arus Balik Terjadi pada 24 April 2023 di Daop 2 Bandung

Presiden Jokowi menegaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sebanyak 203 ribu kendaraan per hari dari arah Timur jalan tol Trans Jawa dan arah Bandung akan melalui tol Jakarta-Cikampek.

"Tentu ini merupakan jumlah yang besar dibandingkan dari jumlah normalnya yaitu 53 ribu kendaraan," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: