Hengkang Usai Dituntun Jadi Menterinya Jokowi, Jasanya Prabowo Macam Dilupakan Sandiaga Uno: Katanya Mentor...
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyoroti pengunduran diri dari Sandiaga Uno dari Partai Gerindra.
Dirinya keheranan dengan manuver drastis tersebut mengingat bagaimana strategis serta besarnya nama politikus tersebut bersama dengan partai berlambang kepada garuda ini.
Baca Juga: Pamit Keluar Gerindra, Sandiaga Uno Pilih Titipkan Permintaan Maaf Buat Prabowo Subianto
Menurutnya, Sandiaga mengundurkan diri sepertinya karena ia haus akan jabatan politik atau agendanya sendiri jelang Pilpres 2024.
"Sepertinya dia tergoda oleh survei, tergoda oleh konten, hasrat, dan keinginan politiknya saya tidak tahu apa yang menjadi harapan dan agendanya. Kemudian, dia berpamitan meninggalkan kita untuk loncat ke partai yang lain. Mungkin itu cara dia untuk mendapatkan posisi-posisi politik," kata Muzani kepada wartawan di Tangerang, Banten, Senin (24/4).
Dia menyebut bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki andil yang besar dalam menaikkan nama Sandiaga Uno dalam kancah perpolitikan nasional. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu masuk sebagai kader Partai Gerindra pada 2014.
"Waktu itu, dia bukan orang yang terkenal. Beliau dikenal sebagai pengusaha, iya. Tapi, di bidang politik, tidak," ucap Muzani.
Termasuk, lanjut dia, ketika Sandiaga berajang dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta pada 2016 lalu. "Kemudian Pak Prabowo yang menggadang-gadang dia sebagai calon Gubernur DKI Jakarta untuk bertanding sama Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Pada 2017, akhirnya beliau bersanding dengan Anies (Baswedan) sebagai Wakil Gubernur atas perjuangan semua kader Gerindra dan rakyat Jakarta, serta rekomendasi Pak Prabowo," tuturnya.
Kemudian, ujarnya lagi, Prabowo Subianto lantas mendapuk Sandiaga Uno untuk menjadi calon wakil presiden yang berduet dengannya pada Pilpres 2019.
"Setelah itu, pada 2019 mendampingi Pak Prabowo tidak sampai terpilih, kemudian 1,5 tahun, dia terpilih sebagai Menparekraf sampai sekarang," ucap Muzani.
Oleh karena itu, Muzani menilai bahwa posisi politik Sandiaga tersebut terbilang sangat cepat dibanding kader Partai Gerindra lainnya. Namun, dia menyayangkan keputusan Sandiaga untuk pamit dari partainya.
"Pak Prabowo katanya mentornya, Pak Prabowo katanya guru politiknya, Pak Prabowo katanya pemimpinnya, Pak Prabowo katanya seniornya," imbuhnya.
Muzani bahkan menyebut bahwa sikap Sandiaga tersebut yang memilih loncat ke partai politik lain demi posisi tertentu bukan bentuk dan terima kasih atas pendampingan Gerindra selama ini.
"Ketika loncatan itu dimaksudkan untuk menggapai posisi-posisi baru karena di posisi yang lama dia tidak merasa seperti yang diharapkan tentu itu bukan bentuk syukur dan terima kasih yang ditunjukkan selama ini," kata Muzani.
Baca Juga: Jadi Rival 3 Kandidat Capres Terkuat di 2024, Berapa Harta Kekayaan Anies, Ganjar, dan Prabowo?
Untuk itu, Muzani menyebut keputusan Sandiaga membelot dari Partai Gerindra dan berpindah ke partai politik lain sedianya bukan merupakan sikap yang patut untuk dicontoh oleh kader Partai Gerindra lain. "Tentu itu bukan sebuah kepatutan yang bisa dicontoh, itu bukan etik yang bisa diteladani," ucap Muzani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement