Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Politisi Senior PDIP Bongkar Alasan Megawati Tak Maju Lagi di Pilpres 2014: 'Sudah Nenek-nenek'

Politisi Senior PDIP Bongkar Alasan Megawati Tak Maju Lagi di Pilpres 2014: 'Sudah Nenek-nenek' Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Senior PDIP Panda Nababan membeberkan alasan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak maju lagi di Pilpres 2014. Untuk diketahui, Megawati sebelumnya dalam pemilihan langsung harus kalah dua kali di 2004 dan 2009 oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Panda, Megawati sudah sadar dirinya sudah tua dan kekalahan-kekalahan sebelumnya dijadikan refleksi diri.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngibul Soal Cari Takjil di Masjid UGM saat Jadi Mahasiswa? Refly Harun Sampai Ngakak Dengarnya: Dulu Masih Kuburan!

“Ceritanya ke saya Ibu Mega, ‘Panda apa kau pikir saya nggak tahu malu? Saya sudah tiga kali kalah, sekali sama Gus Dur dan dua kali sama SBY’,” ujar Panda menirukan apa yang Megawati katakan padanya, dikutip dari kanal Youtube Total Politik yang beberapa watu lalu diupload ulang, dikutip Rabu (26/4/23).

Baca Juga: Mengejutkan! Mantan Pendukung Jokowi Ungkap Pengakuan Ketum Parpol: 'Kalau Dukung Anies Baswedan, Kami Akan Hilang!'

Panda yang coba mendalami lagi mengenai alasan tersebut mengaku menyinggung soal dibuangnya Napoleon Bonaparte tapi masih bisa bangkit.

Namun Megawati menurut Panda tetap enggan maju lagi karena meresa sudah tua.

“Dia jawab ‘Aduh Panda, aku sudah nenek-nenek’, dia bilang begitu,” ungkapnya.

Baca Juga: Untung Belum Tentu, Generasi Mendatang Harus Tanggung Warisan Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kebanggaan Jokowi!

Menurut Panda, Megawati memberikan jawaban yang apa adanya. Megawati menurutnya memberikan alasan yang masuk akal.

“Dia menjawab apa adanya, sudah nenek-nenek, masuk di akal,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: