Miliarder India Gak Takut dengan Kehadiran ChatGPT: Otak Manusia Masih Lebih Hebat!
Pendiri raksasa layanan teknologi informasi India Infosys, Naraya Murthy mengklaim bahwa AI seperti ChatGPT tak akan bisa mengalahkan otak manusia. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah wawancara eksklusif.
Sebagaimana diketahui, ChatGPT dapat melakukan segala hal seperti penulisan esai hingga pengkodean hingga percakapan seperti manusia. Alat yang diluncurkan oleh OpenAI di AS pada bulan November.
“ChatGPT adalah tambahan yang bagus untuk menghasilkan pengetahuan, untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menulis esai,” kata Murthy kepada Tanvir Gill dari CNBC International, yang dikutip di Jakarta, Kamis (27/4/23).
Baca Juga: Bos OpenAI Spill Tipis-Tipis Projek GPT-4 Bisa Lebih Dahsyat Hebatnya daripada ChatGPT!
Murthy adalah CEO Infosys dari tahun 1981 hingga 2002. Pada tahun 2014, dia menduduki peringkat ke-13 di antara 25 pemimpin bisnis global CNBC yang telah memberikan dampak maksimal bagi masyarakat.
“Tapi ingat, Anda dan saya memiliki akses ke ChatGPT yang sama,” jelasnya.
Pikiran manusialah yang membedakan satu dengan lainnya, kata Murthy.
“Jika ada persaingan antara Anda dan saya, Anda akan menggunakan keluaran ChatGPT sebagai basis Anda, dan kemudian Anda akan menambahkan diferensiasi Anda sendiri, kecerdasan Anda sendiri, tweaker Anda sendiri,” lanjut Murthy. “Dan saat itulah para guru akan jauh lebih terkesan denganmu daripada denganku.”
“Orang malas akan mendapat C. Hanya orang pintar yang akan mendapat A,” kata Murthy. “Oleh karena itu, saya tidak terlalu khawatir dengan ChatGPT.”
Pada tahun 1981, Murthy dan enam insinyur lainnya mendirikan Infosys dengan modal awal hanya USD250. Infosys menyediakan konsultasi bisnis, teknologi informasi, rekayasa perangkat lunak, dan layanan outsourcing.
Saat ini, perusahaan telah berkembang menjadi merek bernilai miliaran dolar dengan kapitalisasi pasar sebesar USD62 miliar (Rp916 triliun) dan mempekerjakan lebih dari 346.000 orang di seluruh dunia dari Asia-Pasifik hingga Amerika Utara hingga Eropa dan Timur Tengah.
Infosys adalah perusahaan India pertama yang terdaftar di Nasdaq pada Maret 1999 dan kemudian terdaftar di Bursa Efek New York pada Desember 2012.
Murthy mengatakan dia akan menggunakan ChatGPT sebagai instrumen, asisten dalam menghasilkan kualitas kerja dan keluaran yang lebih baik, tetapi bukan sebagai pengganti manusia.
“Pada akhirnya, saya sangat percaya pada teori bahwa pikiran manusia adalah imajinasi yang paling kuat, mesin. Tidak ada yang bisa mengalahkan pikiran manusia.”
Infosys adalah merek layanan TI paling berharga ketiga di dunia dengan nilai merek USD13 miliar (Rp192 triliun), tertinggal di belakang Accenture dan Tata Consultancy Services, menurut laporan Global 500 2023 perusahaan valuasi merek Brand Finance.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement