Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Partai Buruh Klaim Terima Pesan Bernada Ancaman dari Bawaslu Daerah: Ada Gelagat Aneh...

Partai Buruh Klaim Terima Pesan Bernada Ancaman dari Bawaslu Daerah: Ada Gelagat Aneh... Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Buruh mengaku telah menerima pesan bernada ancaman dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang dilayangkan kepada sejumlah pengurus partai di daerah. Pasan tersebut disinyalir sebagai agenda politik untuk meredam aksi yang akan digelarnya hari ini.

Ketua Tim Khusus Pemenangan Partai Buruh, Said Salahudin mengatakan, setelah menyatakan keberatan atas larangan Partai Buruh di aksi May Day, tiba-tiba saja pengurus partai di seluruh Indonesia menerima pesan bernada ancaman.

"Mereka bombardir kami dengan mengirimi surat edaran yang pada intinya meminta teman-teman di daerah tidak menggelar kegiatan Mayday besok. Sudah ratusan pengurus kami diberbagai daerah yang menyampaikan laporan kepada saya. Padahal kami sendiri di pusat sama sekali tidak dikirimi surat seperti itu," kata Said dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/4/23).

Baca Juga: Aksi Besar-besaran Partai Buruh Akan Dihadiri Capres, Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan?

"Saya menangkap ada gelagat yang aneh dari Bawaslu ini. Seperti ada suatu agenda yang sedang dirancang Bawaslu dibalik aksi masif mereka malam ini yang begitu mendadak," tambahnya.

Padahal di sejumlah daerah, kata dia, pengurus dan anggota Partai Buruh hanya ingin memeriahkan perayaan tahun. Said menegaskan, buruh dan partai di seluruh dunia dibebaskan untuk merayakan Maydl Day.

Dia menilai, Hari Buruh Internasional tidak bisa dimaknai pada individu buruh. Pasalnya, subjek hukum buruh terbagi menjadi dua, yakni perorangan buruh dan kelompok serikat atau partai politik yang berjuang untuk kepentingan pekerja.

Oleh sebab itu, Said menegaskan partainya akan melawan Bawaslu, jika pesan tersebut ditujukan untuk mencari kesalahan pada aksi hari ini. Apalagi, kata dia, pesan tersebut diwarnai dengan berbagai unsur politik.

"Atas keganjilan surat-surat Bawaslu yang kami anggap sebagai serangan bagi kami ini saya menyatakan siap melawan bila ada Bawaslu yang berusaha mencari-cari kesalahan," tegasnya.

Berdasarkan pesan bernada ancaman yang dikeluarkan Bawaslu daerah, Said menilai adanya indikasi tendensi politik. Dia menyebut, sebagian dari Bawaslu daerah tersebut tengah bermain politik dengan dalih sebagai pengawas.

“Bagaimana mungkin pengawas Pemilu membuat sebuah kebijakan yang hanya dikhususkan kepada salah satu parpol peserta Pemilu? Ini jelas sangat membahayakan buat demokrasi,” katanya.

“Kalau alasannya dianggap sebagai kampanye diluar jadwal, ini tidak betul. Mayday adalah perayaan internal kaum buruh. Bukan kegiatan kampanye yang ditujukan untuk masyarakat umum,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Partai Buruh menggelar aksi massa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) hari ini. Berdasarkan keterangan tertulisnya, terkonfirmasi sebanyak 50 ribu akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi pada hari Senin, (1/5/2023). 

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyebut bahwa aksi yang digelar hari ini terkodinir di beberapa provinsi. Dia menyebut, 38 provinsi terkonfirmasi melakukan aksi May Day serempak serta ratusan Kabupaten/Kota akan mengikuti aksi May Day.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: