Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Strategi Lautan Luas Guna Tingkatkan Kinerja di 2023

Begini Strategi Lautan Luas Guna Tingkatkan Kinerja di 2023 Kredit Foto: Lautan Luas
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) untuk periode waktu tiga bulan pertama yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,85 triliun.

Penjualan tersebut terkoreksi 11% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Meski demikian, margin laba kotor Perseroan meningkat dari sebelumnya 17,3% pada kuartal IV-2022, menjadi 18,5%  pada kuartal pertama tahun ini.

 Dari tiga segmen bisnis utama Lautan Luas, pada kuartal I 2023 segmen distribusi menyumbang sebanyak 44.6% dari penjualan, manufaktur menyumbang sebesar 47,3% serta segmen pendukung & jasa mencapai 8%.

Investor Relation LTLS, Eurike Hadijaya menjelaskan, perseroan akan meneruskan strategi pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang telah dicanangkan di 2023. Emiten distribusi bahan kimia ini juga secara konsisten terus mengakselerasi kinerja untuk mencapai target tahun 2023.

 “Kami akan senantiasa memperbarui teknologi, melakukan pengembangan produk dan pengembangan pasar. Kami optimis kinerja kami akan tetap meningkat di periode-periode berikutnya,” kata Eurike dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Pefindo Sematkan Peringkat A Positif terhadap Obligasi Lautan Luas

Adapun LTLS menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebanyak single digit pada 2023. Hal itu seiring dengan berbagai kebijakan strategis yang sedang disiapkan perseroan.

Lautan Luas menyediakan bahan-bahan kimia dasar dan khusus terutama pada industri pengolahan air, makanan minuman dan perawatan pribadi & rumah. Industri sektor makanan minuman, air bersih dan personal home care tetap menjadi fokus industri LTLS kedepannya. 

Hingga saat ini LTLS telah mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industrial di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Sekitar 90% penjualan Lautan Luas adalah untuk pasar Indonesia, dengan sisanya berfokus di kawasan Asia yang masih baik pertumbuhannya.

“Untuk tahun ini, Perseroan akan lebih berfokus untuk melayani industri air dengan memberikan solusi yang lengkap dalam menjernihkan air dan pengolahan limbah sesuai dengan kebutuhan air yang ada, Dimulai dari suplai produk,  mengoperasikan pusat pengolahan air baik kawasan industry maupun residential yang didukung dengan perpaduan teknologi Perseroan bersama Organo Jepang,” tambahnya.

Dengan penurunan penjualan mengakibatkan laba bersih LTLS juga ikut terkoreksi. Adapun laba bersih yang dicapai untuk kuartal I-2023 sejumlah Rp 51 miliar. Meskipun laba terkoreksi, kondisi keuangan LTLS sendiri tetap menguat dibandingkan tahun lalu, terbukti dengan menguatnya rasio net debt terhadap equity dari 0,4x di Desember 2022 menjadi 0,3x di Maret 2023.

Baca Juga: Kinerja 2022 Lampaui Target, Komut Termuda SKB Food Beri Apresiasi

Membaiknya rasio tersebut juga terlihat dari menurunnya jumlah hutang dari Rp 1.374 miliar di periode 2022 menjadi Rp 1.262 miliar di kuartal I-2023. Serta meningkatnya jumlah kas dari Rp 237 miliar menjadi Rp 336 miliar  didukung dengan stabilnya ratio net debt terhadap EBITDA sebesar 1,47x .

Dari sisi EBITDA meningkat dari sebelumnya Rp 137 miliar di kuartal IV-2022 menjadi Rp 161 miliar di kuartal I-2022. Sedangkan untuk arus kas dari hasil operasi cukup stabil di Rp 166 miliar pada kuartal pertama tahun ini.

Kestabilan kondisi keuangan LTLS telah dibuktikan oleh kemampuan LTLS mendapatkan rating IdA positif oleh Pefindo untuk Obligasi Berkelanjutan III. IdA positif sendiri menggambarkan kemungkinan penguatan profil kredit Lautan Luas secara keseluruhan.

Emiten yang telah berusia 72 tahun ini juga telah menegaskan komitmennya untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo pada Juli 2023 sejumlah Rp 181,55 miliar, dengan sebagian besar menggunakan internal kas yang ada.

Lautan Luas sendiri berencana mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat untuk membahas pencapaian pada 2022.

Secara historikal, Perseroan selalu memberikan dividen dengan pay-out-ratio 30% dari laba bersih yang dihasilkan. Pada akhir tahun lalu, Perseroan sudah membagikan dividen interim sebesar Rp 38.87 miliar atau Rp 25 per lembar saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: