Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Merapat ke Jokowi pun Dukungan ke Prabowo Subianto Bakal Terpecah dengan Kehadiran Anies Baswedan, Ini Alasannya!

Nggak Merapat ke Jokowi pun Dukungan ke Prabowo Subianto Bakal Terpecah dengan Kehadiran Anies Baswedan, Ini Alasannya! Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peta pencapresan Pilpres 2024 saat ini mengerucut pada 3 nama yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Sejumlah analisis menyebut bakal ada persaingan antara Anies dan Prabowo untuk bisa ke putaran kedua karena suara pemilih dinilai mirip, meskipun Prabowo kini sudah menyeberang ke kubu kekuasaan Jokowi.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun mengungkapkan, merapat atau tidaknya Prabowo ke Kekuasaan, suara Pemilih Prabowo di dua edisi Pilpres sebelumnya bakal terpecah dengan fenomena yang ada pada Anies Baswedan.

Baca Juga: Ahok Dibuat Keok, Profesor Mantan Pendukung Sebut Jokowi Tak Akan Membiarkan Anies Baswedan Menang Lagi di Pilpres 2024: 'Dia Mengambil...'

“Adapun bahwa ada massa Prabowo yang kecewa ya itu sesuatu yang harus diterima, konsekuensi dari Prabowo gabung ke istana,” ujar Refly dalam kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (2/5/23).

“Andai Prabowo tak gabung istana pun, saya bayangkan pemilihnya terpecah juga dengan Anies Baswedan,” tambahnya.

Bukannya tanpa alasan, Refly menilai saat ini Anies Baswedan yang merupakan eks Gubernur DKI Jakarta tersebut punya keunggulan dibandingkan Prabowo Subianto.

Keunggulan tersebut adalah, Anies lebih merepresentasikan suara pemilih kalangan islam.

“Dalam spektrum politik, Anies lebih representatif untuk dikatakan representasi kanan (Islam),” jelasnya.

Baca Juga: Prabowo Subianto Diimbau Tinggalkan Kubu Jokowi dan Merapat ke Anies Baswedan, Kalau Mau Menang Pilpres 2024

Adapun Prabowo, lanjut Refly, hanya memosisikan sebagai “tengah-kanan” karena memang kebutuhan politik di mana Jokowi di dua edisi pilpres terakhir memosisikan sebagai kelompok tengah-kiri (Nasionalis).

“Kalau Prabowo cuma ‘meng-kanan-kan’ diri karena Jokowi ambil ceruk kiri (Nasionalis), maka kanan mendukung Prabowo,” jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngibul Soal Cari Takjil di Masjid UGM saat Jadi Mahasiswa? Refly Harun Sampai Ngakak Dengarnya: Dulu Masih Kuburan!

“Itu sebenarnya lebih pada dinamika politik di Indonesia, kalau satu ambil kiri ya satunya lagi kanan. Nggak mungkin berdiri di tengah, karena head to head pilihannya tengah-kanan atau tengah-kiri,” tambahnya.

Untuk diketahui, sejauh ini ada dua nama yang secara dukungan telah memenuhi syarat untuk maju di Pilpres 2024.

Dua nama tersebut adalah Anies Baswedan dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (NasDem-PKS-Demokrat), serta Ganjar Pranowo yang telah didukung dan akan diusung PDIP dan PPP.

Adapun Prabowo masih berusaha membangun koalisi agar dirinya bisa maju di Pilpres 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: