Jleb Banget! Obrolan Petinggi NATO Bocor Bikin Harapan Ukraina Buyar Semua
Washington dan Berlin belum siap untuk memberikan janji apapun kepada Kiev mengenai keanggotaan NATO Ukraina di masa depan, lapor kantor berita Jerman, dpa.
Dpa menulis pada Selasa (2/5/2023), bahwa harapan Ukraina untuk bergabung dengan blok militer yang dipimpin AS dalam waktu dekat sepertinya akan hancur.
Baca Juga: Bos Mercedes-Benz: Tanpa China, Ekonomi Raksasa Uni Eropa Bukan Apa-apa
Menurut informasi dpa, para pemain kunci blok tersebut seperti AS dan Jerman baru-baru ini menjelaskan kepada Kiev secara tertutup bahwa mereka saat ini tidak ingin membuat komitmen lebih lanjut mengenai masalah ini, di luar deklarasi NATO yang tidak jelas pada tahun 2008.
Saat itu, para pemimpin negara-negara anggota NATO mengatakan bahwa Ukraina dan bekas republik Soviet lainnya, Georgia, harus bergabung dengan blok tersebut, tetapi tidak memberikan jadwal untuk aksesi keduanya.
Dalam kunjungannya ke Kiev bulan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan bahwa "tempat yang tepat bagi Ukraina adalah di NATO." Ia juga memproyeksikan bahwa "seiring berjalannya waktu, dukungan kami akan membantu mewujudkan hal ini," namun ia menahan diri untuk tidak mengatakan kapan tepatnya keanggotaan NATO bagi Ukraina akan terjadi.
Namun, beberapa hari kemudian, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyatakan bahwa "ini bukanlah waktu yang tepat untuk memutuskan" tempat Ukraina di NATO. Para anggota blok tersebut harus mempertimbangkan masalah ini "dengan kepala dingin dan hati yang panas. Bukan sebaliknya," kata Pistorius.
Komentar menteri Jerman tersebut membuat marah Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Piotr Wawrzyk, yang menyatakan bahwa "sudah diketahui bahwa Perancis, Jerman, dan negara-negara di Eropa Barat, secara umum, selalu menentang Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa atau NATO."
Awal minggu ini, Gitanas Nauseda, presiden negara anggota NATO lainnya, Lithuania, mengatakan bahwa "akan sangat sulit" untuk membuat Ukraina menjadi anggota blok tersebut selama konflik dengan Rusia masih berlanjut. Pemerintah Kiev juga menyadari hal ini, tambahnya.
Penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak, baru-baru ini menegaskan kembali keinginan Kiev untuk bergabung dengan aliansi tersebut, dan menyatakan bahwa mustahil untuk memulihkan keamanan di Eropa tanpa "keanggotaan penuh Ukraina di NATO."
Moskow, yang melihat ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman keamanan utama, telah memilih dorongan Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut di antara alasan utama untuk meluncurkan operasi militernya terhadap Kiev lebih dari setahun yang lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement