Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bawa-bawa Nama Allah, Ultimatum Penyerang Kantor MUI: Menolak Saya Berarti Menolak Nabi!

Bawa-bawa Nama Allah, Ultimatum Penyerang Kantor MUI: Menolak Saya Berarti Menolak Nabi! Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MUI Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam buka suara terkait dengan sosok Mustofa NR. Ia diketahui menjadi pelaku dalam aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Asorun mengungkap salah satu isi surat yang pernah disampaikan Mustofa pada tahun 2022 lalu. Isinya, Mustofa mengaku sebagai wakil nabi hingga meminta persatuan umat.

Baca Juga: MUI Dapat Serangan, UAS Turun Berikan Himbauan: Ustaz-ustaz, Berhati-hatilah

"Tertulis di sini kan surat yang keenam bunyinya tapi gak tahu ini surat keenam atau tidak, akan tetapi bunyinya inilah yang kita temukan di dalam," ujar Niam di kantor MUI, Selasa (2/5/2023).

Ia sendiri mengakui memang dalam dokumen surat-menyurat MUI Pusat, terdapat surat dari Mustofa yang berasal dari Lampung.

"Setelah ada info yang bersangkutan dari Lampung atas nama Mustofa baru kita searching dan ketemu dokumen surat ini dlm surat atau file persuratan kita," ucapnya.

Berikut ini isi lengkap surat dari Mustofa di tahun 2022:

Bapak Ketua MUI saya akan terus-terusan mengeluh dan memohon atas nama Allah) dan Rasul mewakili Nabi supaya Bapak mau saya ajak mempersatukan ummatnya biar keinginan tuhan terwujud dan Rasul/ Nabi Muhammad Saw merasa senary melihat ummatnya bersatu seandainya nabi bisa menampakkan wujudnya nabi yang mengeluh dan memohon kepada Bapak supaya bapak mau mempersatukan dua Kita semua bukan Saya!

Jadi kalo bapak menolak saya berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan) ummatnya yaitu kita semua maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul, Bapak kan tahu Rasul sangat sayang kepada Ummatnya bapak ketua. mengenal pernyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses dilampung, saya tidak dikatakan mengada-ada/ merekayasa atau bohong, lebih jelasnya Bapak Cek lag menurut hukum Agama Qur'an dan Hadist, bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak, bapak ketua seandainya rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya pasti saya tolak saya tidak sanggup di 2003 saya sadar saya adalah orang yang diutus kalo saya bisa menemo Rasul pasti saya kembalikan dan seandainya tuhan mengutus wakil nabi bisa lebih dan satu saya tidak kerja nanti tuhan mengutus lagi sedangkan saya diancam oleh firman tuhan yang katanya akan dipotong seorang lidah hamba bilamana menyembunyikan kemampuannya jadi saya tidak punya pilihan selain kerja saya yakin duniapun tidak ada pilihan kalo tidak menerima saya tidak akan terjadi bersatu leher saya bisa dipenggal kala pendapat saya salah jadi tolong pek jangan sembunyikan kemampuan saya ummat sangat membutuhkan nya Bapak Ketua saya mohon perkenankan saya menghadap Bapak saya ingin bicara secara langsung dan mendengar jawaban bapak secara langsung kalo bapak mengindahkan harapan saya berarti bapak mengindahkan harapan Rasul/ Nabi Muhammad Saw, sekali lagu saya mohon kepada Bapak jangan kecewakan Rasul mari kita persatukan dunia ini supaya Rasul merasa senang melihat ummatnya bersatu Sekian

Baca Juga: Insiden Penembakan Kantor MUI, Pelaku Kirim Ultimatum Tiga Kali: Dia Mengaku Sebagai Nabi

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: