Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi atau Megawati, Siapa yang Paling Punya Pengaruh dalam Pencapresan Ganjar Pranowo?

Jokowi atau Megawati, Siapa yang Paling Punya Pengaruh dalam Pencapresan Ganjar Pranowo? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Jumat (21/4/2023) lalu kemudian membuat pengamat politik berspekulasi siapa yang paling punya pengaruh dalam mendukung Ganjar Pranowo untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024.

Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan bahwa Ganjar Pranowo saat ini dihadapkan dalam dua dilema pilihan, yaitu Jokowi atau Megawati.

“Tapi tetap di depan publik ini Ganjar yang lain, jadi ada dua Ganjar. Ganjar yang otentik diasuh oleh Jokowi, avatarnya diasuh oleh Megawati. Dan tiba-tiba avatarnya yang jadi sorotan lalu bingung. Dia (Ganjar) merasa sudah diasuh di situ, tiba-tiba dipindahkan ke wilayah yang memang wilayah dia tetapi itu bukan kenikmatan dia,” kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal Youtube Total Politik pada Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Pencapresan Ganjar Pranowo Bukti PDIP Sudah Kehilangan Jati Diri Partai

Menurutnya, Megawati sengaja memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden karena tidak memiliki figur yang 'mendingan' di internal PDIP. Padahal, Ganjar sama sekali tidak sesuai dengan latar belakang ideologi partai. Hal ini yang kemudian membuat ada ‘kemurungan’ di dalam PDIP usai pengumuman pencapresan Ganjar.

“Coba kita lihat keadaan setelah Ganjar diresmikan, mestinya ada gairah, sama seperti Pak Jokowi di periode pertama kan tiba-tiba bergairah (seolah) ada yang turun dari langit. Kalau Ganjar enggak ada yang bergairah karena semua orang tahu Ganjar bukan turun dari langit tapi gorong-gorong. Enggak terlihat keceriaan di kalangan PDIP,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pencapresan Ganjar hanya semata-mata alat untuk memenuhi ambisi Megawati saja.

“Dia (Ganjar) cuma dianggap kok cuma dijadikan alat untuk memenuhi ambisi Bu Mega. Bu Mega kan memang ada ambisi untuk mengendalikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa ‘pengambilalihan’ Ganjar Pranowo oleh Megawati kemungkinan tidak ada pembicaraan sebelumnya dengan Jokowi.

“Tidak ada pembicaraan antara Mega dan Jokowi untuk menjadikan Ganjar pindah dari Jokowi ke Mega. Kalau itu ada pembicaraan pasti Jokowi, pasti dia mulai kasih tau bahwa Ganjar itu dia asuh dan akan dikembalikan pada partai,” katanya.

Ia kemudian mengklaim bahwa hal tersebut membuat Ganjar saat ini seolah kehilangan jati dirinya; bingung antara tetap bertahan pada orisinalitas dirinya sendiri, berpihak pada Jokowi, atau berpihak pada Megawati.

“Ini yang menyebabkan Ganjar masuk ke dalam semacam sovereign (penguasa), dia enggak ngerti dia siapa,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: