Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Bongkar Faktor-faktor Prabowo Ungguli Ganjar sebagai Capres, Salah Satunya Nggak Lebay Pencitraan di Medsos

Pengamat Bongkar Faktor-faktor Prabowo Ungguli Ganjar sebagai Capres, Salah Satunya Nggak Lebay Pencitraan di Medsos Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza, menilai figur Prabowo Subianto lebih unggul dibanding Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres 2024. Alasannya, Prabowo satu-satunya kandidat yang berasal dari lingkaran pemerintahan pusat.

"Persepsi publik memang masih bersaing antara Prabowo dan Ganjar. Figur Prabowo dianggap lebih unggul karena ia satu-satunya dari lingkaran pemerintahan yang menjadi calon presiden," kata Efriza saat dihubungi wartawan, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Tidak Takut, Prabowo Subianto Justru Puji Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Sebagai Lawannya: Mereka Putra Terbaik Bangsa!

Efrzia lalu membeberkan faktor-faktor alasan Prabowo mengungguli Ganjar. Pertama, hasil kinerjanya di pemerintahan direspons positif oleh publik. Kedua, meski Prabowo sempat bergabung bersama pemerintah, ternyata pemilih oposisi tidak banyak yang menjauh dari figur Prabowo.

Ketiga, dibanding Ganjar, figur Prabowo tidak kontroversi dalam hasil kinerjanya selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Keempat, Prabowo dianggap representasi langsung dari pemerintah dengan landasan dua fakta, yaitu ia akan melanjutkan hasil kinerja pemerintahan saat ini ketika terpilih. Sekaligus fakta pemerintahan Jokowi masih memperoleh respons positif maupun dukungan dari masyarakat.

"Artinya akan dapat saja memberikan dampak kepada Prabowo berupa dukungan terhadap Prabowo," ucapnya.

Kelima, Efriza menambahkan, perilaku Prabowo saat ini memperoleh respons positif baik dari kinerjanya. Seperti sikapnya menghadapi permasalahan, dan cara ia berkomunikasi memberikan kepercayaan kepada publik.

Faktor keenam, dengan figur militernya, Prabowo bisa lebih santun dan menunjukkan dirinya amat ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Hal itu dapat memperoleh dukungan masyarakat yang mengharapkan negeri ini dipimpin oleh sosok yang bisa memberikan keamanan dan ketertiban bagi masyarakat. 

"Prabowo sedang memperoleh banyak dukungan dari orang-orang yang sebelumnya berseberangan, misal dari kemungkinan 'perang bintang' antarpurnawiran TNI tidak terjadi lagi karena representasi militer hanya dipegang oleh Prabowo," tuturnya.

Faktor berikutnya, Efriza menerangkan masih banyak masyarakat menilai Ganjar tidak benar-benar berhasil dalam memerintah di daerah. Penilaian negatif ini dapat memicu keraguan publik terhadap kedua figur itu dalam memimpin negeri ini. 

Sehingga, menurut Efriza, Prabowo dapat menjadi pilihan alternatif, di tengah pertarungan dengan Ganjar maupun capres lain.

"Prabowo juga dapat merangkul massa pemilih sosiologis berdasarkan agama seperti Islam dengan dukungan dari NU," katanya.

Efriza memandang Prabowo telah meruntuhkan persepsi negatif terhadap dirinya. Misalnya, saat ini emosi Prabowo terlihat lebih stabil, lebih santun, dan merangkul semua golongan tanpa ingin menyakiti.

Bahkan, Prabowo sudah bisa move on dari masa lalu maupun hal-hal yang negatif menerjang dirinya. Contohnya, ia telah bergandengan dengan Wiranto yang merupakan sesepuh militer.

Hal ini, kata Efriza, menunjukkan Prabowo berhasil membangun persepsi positif dan memberikan pembelajaran pendidikan politik yang positif kepada publik. 

"Disinyalir dengan sikapnya yang mengunjungi para seniornya di militer menunjukkan militer saat ini solid kepada dirinya," kata dia.

Baca Juga: Isu Prabowo Subianto Jadi Wakilnya Ganjar Pranowo Dibantah Tegas oleh Elite Gerindra: Hoaks Itu!

Selain itu, Efriza melanjutkan Prabowo lebih unggul lantaran Kementerian Pertahanan dan keamanan direspons positif oleh publik. Sedangkan, kinerja Ganjar banyak mendapatkan respons negatif.

"Prabowo juga menunjukkan tidak mengabaikan kerjanya di pemerintahan meski ia sedang berjuang di Pilpres, sehingga ia tidak melakukan safari politik secara masif, apalagi terlalu lebay menampilkan polesan pencitraan di media sosial dibandingkan Ganjar Pranowo," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: