Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditunda, Taiwan Bongkar Alasan Jet Tempur F-16 Amerika Telat Datang

Ditunda, Taiwan Bongkar Alasan Jet Tempur F-16 Amerika Telat Datang Kredit Foto: Reuters/Osman Orsal
Warta Ekonomi, Taipei -

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan pada Kamis (4/5/2023) bahwa pengiriman 66 pesawat tempur F-16V baru yang canggih dari Amerika Serikat telah tertunda karena gangguan rantai pasokan dan kementerian tersebut bekerja untuk meminimalkan kerusakan dan "memperbaiki kekurangan".

AS pada tahun 2019 menyetujui penjualan jet tempur F-16 Lockheed Martin Corp senilai $8 miliar kepada Taiwan, sebuah kesepakatan yang akan membawa armada F-16 pulau itu menjadi lebih dari 200 jet, yang terbesar di Asia, untuk memperkuat pertahanannya dalam menghadapi ancaman yang meningkat dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya.

Baca Juga: Manuver Drone Tempur China di Sekitar Taiwan, Rakyat Benar-benar Ketakutan

Taiwan telah mengubah 141 jet F-16A/B menjadi tipe F-16V dan juga telah memesan 66 F-16V baru, yang memiliki sistem avionik, persenjataan, dan radar baru untuk menghadapi angkatan udara Tiongkok dengan lebih baik, termasuk pesawat tempur siluman J-20.

Pesawat F-16V baru yang pertama seharusnya dikirim pada kuartal keempat tahun ini, tetapi ditunda hingga kuartal ketiga tahun depan karena gangguan rantai pasokan terkait pandemi, demikian ungkap kementerian tersebut.

Berbicara kepada wartawan di parlemen, Chiu mengatakan Taiwan telah meminta Amerika Serikat untuk "menutupi kekurangannya", termasuk memprioritaskan pengiriman suku cadang untuk armada yang ada.

"Berbagai saluran sedang digunakan, dan kami meminimalkan kerusakan akibat hal ini," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka masih berharap untuk mendapatkan pesanan penuh yang dikirimkan sebelum tahun 2026.

Kementerian menggunakan jalur diplomatik, seperti melalui kedutaan de facto AS di Taipei, untuk menyelesaikan masalah ini, kata Chiu.

Baik kedutaan de facto, Institut Amerika di Taiwan, maupun Lockheed Martin tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Taiwan sejak tahun lalu mengeluhkan penundaan pengiriman senjata AS, seperti rudal anti-pesawat Stinger, karena produsen mengalihkan pasokan ke Ukraina yang sedang bertempur melawan pasukan Rusia yang menginvasi, dan masalah ini menjadi perhatian para anggota parlemen AS.

Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, mengatakan dalam sebuah kunjungan ke Taipei bulan lalu bahwa ia melakukan segala yang mungkin untuk mempercepat pengiriman senjata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: