Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panas! Pencapresan Ganjar Pranowo Disindir, Loyalis Bongkar 'Dosa' Elite Relawan Jokowi: Publik Tentu Belum Lupa!

Panas! Pencapresan Ganjar Pranowo Disindir, Loyalis Bongkar 'Dosa' Elite Relawan Jokowi: Publik Tentu Belum Lupa! Kredit Foto: Twitter/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo, Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) angkat suara soal sindiran elite relawan Jokowi yang menyebut pencapresan Gubernur Jawa Tengah tersebut tak menimbulkan reaksi antusias rakyat layaknya Jokowi dulu.

Presidium KORNAS, Sutrisno Pangaribuan menilai alih-alih sibuk terlibat mengenai regenerasi kepemimpinan setelah Jokowi, ia meminta agar pihak yang mengaku relawan Jokowi untuk fokus mengawal sang presiden hingga selesai menjabat.

Sebagai relawan Jokowi, seharusnya kelompok musra fokus pada tugas utamanya mengawal Jokowi hingga akhir jabatan (20/10/2024),” ujar Sutrisno dalam keterangan resmi kepada wartaekonomi.co.id, Kamis (4/5/23).

Baca Juga: Profesor Mantan Pendukung Jokowi: Yang Ingin Ambil Alih Demokrat Itu Bukan Moeldoko, Tapi Jokowi!

Menurutnya, masalah kepemimpinan setelah Jokowi yang akan ditentukan lewat Pemilu adalah urusan Partai Politik peserta pemilu 2024.

“Jika ingin terlibat dalam regenerasi kepemimpinan setelah Jokowi, Sutrisno menyarankan agar relawan Jokowi membentuk Parpol saja,” jelasnya.

Sutrisno pun membongkar perihal rekam jejak Kelompok Relawan Jokowi yakni Projo di 2019 lalu. Menurutnya, publik masih ingat bagaimana Projo sesumbar akan membubarkan diri jika Jokowi merangkul Prabowo Subianto ke dalam kabinet.

Niat membubarkan pun batal karena menurut Sutrisno sang Ketua Umum yakni Budi Arie telah mendapat jabatan Wakil Menteri. Hal ini menurut Sutrisno merupakan siasat atau manuver sang relawan untuk kepentingan pribadinya.

Baca Juga: Mencengangkan! Musni Umar Sebut Relawan Bisa Dapat Pahala dengan Mendukung Anies Baswedan: Jadi Bekal Ketika Kematian Datang

“Publik tentu belum lupa ancaman Budi Arie tentang pembubaran projo setelah Prabowo Subianto dirangkul Jokowi sebagai menteri pertahanan,” ujarnya.

“Namun projo batal membubarkan diri setelah diberi jabatan wakil menteri oleh Presiden Jokowi. Manuver politik projo ternyata berhasil,” ungkapnya.

Sebelumnya Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus mengklaim terdapat perbedaan besar antara pencapresan Ganjar Pranowo dengan Jokowi dahulu. Menurutnya, pencapresan Gubernur Jawa Tengah tersebut tak sebesar Jokowi karena lebih dominan gerak partai dibandingkan relawan.

Kemudian Ketum ProJo, Budi Arie menyatakan peluang Jokowi memberi arahan berbeda kepada projo dan PDIP tentang Capres Ganjar Pranowo.

Bahkan, Lanjut Sutrisno, Budi Arie mencoba memberi tafsir atas pertemuan Jokowi dengan Ketum Parpol koalisi pemerintah minus Nasdem tentang menjaga kekompakan.

Padahal, Sutrisno yakin kehadiran Jokowi di peresmian Ganjar menjadi Capres tak perlu lagi ditafsirkan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngibul Soal Cari Takjil di Masjid UGM saat Jadi Mahasiswa? Refly Harun Sampai Ngakak Dengarnya: Dulu Masih Kuburan!

Kehadiran Jokowi saat pengumuman Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP 2024 tentu tidak perlu ditafsirkan lagi,” tegasnya.

“Urusan regenerasi kepemimpinan urusan Parpol. Kalau mau terlibat terkait Capres 2024 seharusnya kelompok musra bertransformasi menjadi Parpol atau berubah menjadi relawan Capres 2024,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: