Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras, Begini Respons China Saat Tahu NATO bakal Berkantor di Jepang

Keras, Begini Respons China Saat Tahu NATO bakal Berkantor di Jepang Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, Beijing -

Kementerian Luar Negeri China telah mendesak negara-negara tetangganya di Asia untuk melakukan "kewaspadaan tinggi". Ini tanggapan atas laporan media yang menyatakan bahwa NATO berencana untuk membuka kantor penghubung pertamanya di wilayah tersebut, di ibu kota Jepang, Tokyo. 

"Asia adalah jangkar bagi perdamaian dan stabilitas dan lahan yang menjanjikan untuk kerja sama dan pembangunan, bukan tempat gulat untuk persaingan geopolitik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning ketika membahas masalah ini dalam sebuah taklimat pada hari Kamis. 

Baca Juga: NATO Disebut Punya Kantor Baru di Asia, di Negara Mana?

Mao memperingatkan bahwa gerak NATO yang terus berlanjut ke Asia-Pasifik dan campur tangan dalam urusan regional pasti akan merusak perdamaian dan stabilitas regional serta memicu konfrontasi kedua belah pihak.

"Kewaspadaan yang tinggi di antara negara-negara regional diperlukan mengingat upaya-upaya blok militer yang dipimpin AS untuk mendapatkan kehadiran di Asia," tambahnya.

Pada Rabu (3/5/2023), Nikkei Asia, mengutip para pejabat Jepang dan NATO, melaporkan bahwa aliansi militer yang dipimpin AS sedang dalam pembicaraan dengan Jepang untuk membuka kantor penghubung di negara tersebut.

Menurut sumber media tersebut, NATO ingin mendirikan kantor penghubung di Tokyo agar dapat melakukan konsultasi berkala dengan Jepang dan sekutu-sekutunya yang lain di Asia Pasifik, seperti Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Gagasan untuk mendirikan kantor penghubung NATO pertama kali dikemukakan oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam pertemuan mereka di Tokyo pada akhir Januari lalu.

Jepang harus setuju untuk mendanai operasi misi blok ini agar bisa dibuka di negara ini, Nikkei Asia menambahkan.

Singkatan 'NATO' adalah singkatan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization), tetapi blok ini baru-baru ini secara terbuka mengakui bahwa mereka juga memiliki kepentingan di Indo-Pasifik. Pada bulan Juni lalu, sekutu-sekutu blok ini dari kawasan ini berpartisipasi dalam KTT NATO untuk pertama kalinya.

"NATO memperkuat hubungan dengan Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Selandia Baru karena dalam lingkungan keamanan yang kompleks saat ini, hubungan dengan mitra yang berpikiran sama di seluruh dunia semakin penting untuk mengatasi masalah keamanan lintas sektoral dan tantangan global, serta untuk mempertahankan tatanan internasional yang berbasis aturan," kata NATO dalam sebuah pernyataan bulan lalu.

Rusia, yang sangat menentang ekspansi NATO ke perbatasannya, juga mengkritik upaya blok tersebut untuk memperluas kegiatannya ke Asia.

Pada bulan Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dorongan AS dan sekutunya untuk menciptakan apa yang disebutnya sebagai "NATO global" mirip dengan tindakan Nazi Jerman, Italia, dan Jepang pada tahun 1930-an sebelum meletusnya Perang Dunia II.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: