Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Full Dicuekin Jokowi dan Nggak Diajak Kumpul di Istana, Surya Paloh Maklum: Beliau Tidak Anggap Lagi NasDem

Full Dicuekin Jokowi dan Nggak Diajak Kumpul di Istana, Surya Paloh Maklum: Beliau Tidak Anggap Lagi NasDem Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai NasDem sejatinya merupakan koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Namun sayang, pada akhirnya partai pimpinan Surya Paloh itu seperti berbalik mendukung oposisi yang diwakili Anies Baswedan.

Karenanya, hubungan Jokowi dan Surya Paloh pun dikabarkan retak karena berbeda jalan di perpolitikan. Bahkan, Surya Paloh terang-terangan menyebut NasDem sudah tidak dianggap lagi.

Baca Juga: NasDem Kritik Keras 'Cawe-cawe' Jokowi di Pilpres 2024: 'Surya Paloh Akhirnya Ambil Sikap Tegas!'

Blak-blakan sebut NasDem tak dianggap lagi

Paloh tegas menyatakan bahwa dirinya paham akan sikap Jokowi yang semakin membuat jarak dengan dirinya.

Pasalnya, Paloh memahami perbedaan sikap politik antara dirinya dengan sang Presiden yang menjadi batu sandungan bagi hubungan mereka yang dahulu mesra bak sahabat lama.

"Saya bisa pahami itu pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barang kali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan, untuk sementara," kata Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).

Ketemu Luhut, minta Jokowi agar netral di Pilpres 2024

Surya Paloh tak lupa juga mewanti-wanti agar sang Presiden bisa tetap netral.

Hal ini diungkapkan Paloh kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sebagaimana yang diungkap Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto.

"Sejak tahun 2014 bukan sekadar pendukung, kami adalah pengusung utama, maka kami tuh ingin Pak Jokowi meninggalkan legacy yang baik. Baik secara ekonomi, politik, sosial, budaya, tata negara, dan sebagainya yang intinya, berpihak pada konstitusi dan moral politik yang baik," kata Sugeng.

Terlebih kini tampak bahwa Jokowi hanya memberikan dukungan ke Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang belakangan ini sejalan dengannya namun tak beri dukungan ke Anies Baswedan. Pemandangan tersebut bagi Paloh menunjukkan bahwa sang Presiden berpolitik secara tidak sehat.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Datangi Surya Paloh dan Tawarkan Nama-nama Cawapres, Ini Responsnya…

"Pak Surya melihat bahwa hal-hal yang selama ini berlangsung kalau diamati Pak Surya itu kurang sehat. Bahwa, bahkan disebut tidak sehat kalau caranya begini," lanjut Sugeng.

Sugeng juga mengungkap bahwa Surya Paloh berharap Jokowi tak cawe-cawe ke tokoh politik tertentu lantaran menunjukkan sikap yang tidak netral.

"Bagaimana mengendorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya," ungkap Sugeng memberi pandangan sang ketum partainya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: