Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditanya Kenapa Masih Setia dengan Presiden Jokowi Meski Sudah Tak Dianggap, Ini Jawaban Surya Paloh

Ditanya Kenapa Masih Setia dengan Presiden Jokowi Meski Sudah Tak Dianggap, Ini Jawaban Surya Paloh Kredit Foto: ANTARA FOTO
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh akhirnya buka suara mengenai alasannya masih setia kepada Presiden Jokowi, meski sudah mendukung Anies Baswedan dan memiliki koalisi sendiri.

“Ya komitmen, kita hargai dan kita mau konsisten. Kenapa kita ngomong itu ingin mendukung pemerintahan Jokowi ini sampai tahun 2024? Ya itu sudah bicarakan itu, hanya amat sangat terpaksa oleh satu situasi yang tidak mungkin dihindari oleh Nasdem,  baru Nasdem ‘ya’ (melepas),” kata Paloh.

“Ini masalah persepsi atau pemahaman yang barangkali belum menyatu menganggap Apa masalahnya dengan pencalonan seseorang warga negara Indonesia yang seutuhnya mempunyai hak politik untuk dicalonkan dan mencalonkan dirinya, apa masalahnya?” tanyanya.

Baca Juga: Tak Diundang Presiden Jokowi ke Istana, Surya Paloh Ungkap Dirinya Bisa Saja Berpikir Negatif: Kok Sebagai Presiden Begini Ya?

“Kalau berseberangan kenapa? Kan ada yang namanya Gerindra, berada dalam posisi pemerintah. Katakanlah yang namanya Golkar dalam kondisi pemerintahan juga,” jelasnya. 

Kalau melihat daripada starting awal koalisi pemerintahan menurut Paloh hanya ada beberapa partai. Contohnya, PKB, Nasdem kemudian Hanura.

“Ya, sayang sekali kalau ini harus dipertajam perbedaan-perbedaan ini ya, karena guru besar kita Indonesia maju, supaya bisa menerus kan dan harapan Presiden Jokowi agar proses mengimplementasikan revolusi mental yang diutarakan oleh Presiden Jokowi itu bisa kita jalankan,” katanya. 

Yang terbaru, keretakan hubungan Presiden Jokowi dan Surya Paloh terlihat saat Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan enam ketua umum parpol pendukungnya di di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5).

Keenam ketua umum partai itu ialah Megawati Megawati Soekarnoputri dari PDIP, Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Partai Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hasan (PAN), dan Muhamad Mardiono (PPP).

Baca Juga: Ngotot Memajukan Anies Baswedan, Surya Paloh Disorot Tajam: Jika Indonesia Terpecah, Dia Wajib Tanggung Jawab!

Surya Paloh adalah satu-satunya ketua umum yang partainya masih masuk di dalam pemerintah namun tidak diundang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: