Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akan Serap Ribuan Tenaga Kerja, Ini Fakta Gudang Ke-17 Blibli di Marunda

Akan Serap Ribuan Tenaga Kerja, Ini Fakta Gudang Ke-17 Blibli di Marunda Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Bekasi -

PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli (BELI), resmi memulai pembangunan (groundbreaking) gudang seluas 10 hektare atau 100.000 meter persegi di Jl. Marunda Center, Pantai Makmur, Kec. Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (11/5/2023).

Gudang yang juga berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta ini akan diproyeksikan sebagai gudang terbesar Blibli, yang melengkapi 16 gudang lain yang telah beroperasi. Rencananya, gudang ke-17 ini akan beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

Gudang Blibli di Marunda akan menjadi 33 hub Perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia. Bekerja sama dengan PT Mekar Multi Jasa, pembangunan ini menggunakan pola built and operate

Baca Juga: Persingkat Proses Logistik di Indonesia, Blibli Resmikan Groundbreaking Gudang Pintar di Marunda

Seiring luasnya gudang, maka gudang ini akan memiliki teknologi logistik pintar dan manajemen rantai pasok. Mulai dari otomasi penyimpanan, distribusi rantai pasok, hingga pengiriman langsung ke konsumen akhir. Adanya teknologi ini akan membuat waktu pengiriman lebih cepat dan efisien, di samping letaknya yang dekat dengan akses pusat logistik seperti Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Tanjung Priok, hingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

Dalam keterangannya, gudang Marunda disiapkan untuk melayani: 

  • Pemenuhan kebutuhan langsung pelanggan berkisar 40-50% dari seluruh pesanan gudang Blibli
  • Pusat rantai pasok dengan sebagian besar pemasok (bulk supplier) asal Jabodetabek akan mengirimkan produknya ke gudang Marunda sebelum didistribusikan ke seluruh gudang Blibli
  • Mengakomodir lebih banyak pesanan dengan Fulfillment by Blibli (FBB; Disediakan Blibli) dengan kapasitas gudang lebih besar. 

Gudang ini dapat digunakan oleh para mitra penjual, didukung ribuan pekerja, puluhan loading dock, serta kemampuan memproses hingga puluhan ribu pesanan per jam. Soal penyerapan pekerja, hal itu berpotensi membuka peluang lapangan pekerjaan. 

"Tentunya kalau working hours-nya panjang, tentunya akan membutuhkan orang lebih banyak daripada working hours yang lebih pendek," ujar Lisa Widodo, selaku Chief Operating Officer (COO) dan co-founder Blibli. 

Dari segi pergudangan, Lisa menjelaskan bahwa makin luasnya pergudangan, maka akan makin banyak kebutuhan otomasi, khususnya algoritma-algoritma teknologi untuk manajemen gudang. Hasilnya, ada penghematan waktu pengiriman dari Blibli ke pelanggan.

“Blibi sekarang 2 jam pasti sampai lho! Tidak tiga hari, gitu ya. Jadi, tentunya pasti ada penghematan dari segi waktu dan kita akan terus berinovasi.” 

“Untuk ranah ke konsumen, kita pasti akan terus berinovasi, dalam artian, apakah konsep 2 jam pasti sampai di Blibli sekarang, itu kan tersedia di 41 kota dan kabupaten, di mana itu me-leverage semua titik 16 gudang kita ini.” 

Lantas, bagaimana dari segi APEX? Dari segi APEX, Lisa belum bisa mengungkapkan lebih lanjut. “Untuk APEX, mungkin untuk sekarang masih belum bisa disclosed. Tapi pastinya sudah kami lakukan kalkulasi dengan sangat baik secara internal. Jadi ini memang sesuai dengan arahan pertumbuhan Blibli yang kami harapkan ke depannya.”

“… Sehingga customer tidak merasakan servis level yang berkurang,” tutup Lisa. “Jangan sampai Blibli tambah pelan,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: