Kiev tidak akan bernegosiasi dengan Moskow kecuali jika itu dilakukan dengan "syarat-syarat kami," kata sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina. Aleksey Danilov juga mengklaim bahwa ada kampanye tekanan yang sedang berlangsung di beberapa negara lain untuk memulai perundingan damai.
"Saya ingin Anda menyadari bahwa mereka meningkatkan ketegangan untuk membuat kita duduk di meja perundingan dengan syarat-syarat Rusia," kata pejabat tinggi itu dalam sebuah wawancara di televisi nasional pada hari Kamis.
Baca Juga: Serangan Kejut Ukraina Bikin 3 Perbatasan Rusia Kocar-kacir, Pejabat Ungkap Fakta Menyedihkan
"Tidak ada yang akan menjual kepentingan nasional kita, terlepas dari berapa banyak perwakilan negara lain, yang terlibat dalam situasi ini, yang menginginkan hal itu terjadi," tambahnya. Danilov tidak menyebutkan nama pejabat atau negara mana saja yang diduga akan mendapat tekanan.
Kiev telah berjanji untuk melawan Rusia sampai Rusia mendapatkan kembali kontrol penuh atas wilayah yang dianggap Ukraina sebagai wilayah kedaulatannya.
Presiden Volodymyr Zelensky juga telah menandatangani sebuah undang-undang yang melarang pembicaraan dengan Rusia selama Presiden Vladimir Putin masih berkuasa.
Moskow mencatat bahwa Ukraina mengambil posisi tanpa kompromi setelah rancangan perjanjian perdamaian berdasarkan proposal Kiev ditulis oleh kedua belah pihak pada Maret 2022.
Para pejabat Rusia mengatakan bahwa perubahan haluan ini diperintahkan oleh AS dan sekutunya, yang berusaha untuk memberikan "kekalahan strategis" pada negara mereka, terlepas dari berapa banyak nyawa Ukraina yang melayang. Rusia menganggap permusuhan ini sebagai bagian dari perang proksi Barat melawan dirinya sendiri.
Militer Ukraina diperkirakan akan meluncurkan serangan balasan besar-besaran terhadap Rusia dalam waktu dekat. Media Barat telah menggambarkan operasi yang dijanjikan sebagai momen yang menentukan bagi Kiev, dengan alasan bahwa tanpa keuntungan yang signifikan di lapangan, Kiev akan kesulitan untuk mendapatkan paket bantuan militer di masa depan dari para donor asing.
Para pejabat Ukraina telah meremehkan pentingnya dorongan yang banyak digembar-gemborkan tersebut, dan mendesak dukungan militer yang berkelanjutan terlepas dari hasilnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement