Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enam Warga Jabar Berhasil Kibarkan Bendera Merah Putih di Tujuh Puncak Tertinggi Dunia

Enam Warga Jabar Berhasil Kibarkan Bendera Merah Putih di Tujuh Puncak Tertinggi Dunia Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Dunia mencatat anak-anak muda Indonesia yang tinggal di wilayah tropis mampu berziarah ke berbagai puncak tertinggi di dunia dengan salju abadi yang selalu menyelimutinya. Hal itu dibuktikan oleh enam warga Jabar yang telah berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di tujuh puncak tertinggi di dunia.

Ketujuh puncak Seven Summits itu adalah Carstensz Pyramid setinggi 4.884 mdpl, tertinggi di Benua Austral-Oceania, berada di Papua–Indonesia; Kilimanjaro, 5.895 mdpl, tertinggi di Benua Afrika, berada di Tanzania; Elbrus 5.642 mdpl, tertinggi di Benua Eropa, berada di Rusia; Aconcagua 6.962 mdpl, tertinggi di Benua Amerika Selatan, berada di Argentina; Denali 6.197 mdpl, tertinggi di Benua Amerika Utara, berada di Alaska–Amerika Serikat; Vinson Massif 4.897 mdpl, tertinggi di Benua Antarktika; dan Everest 8.848 mdpl, tertinggi di Benua Asia, berada di Nepal.

Baca Juga: Begini Cara Pemprov Jabar Sukseskan Pekan Imunisasi Dunia

Untuk itu, dalam rangka mensyukuri dan mengkhidmati keberhasilan berkibarnya Merah Putih di puncak-puncak gunung tertinggi di pelosok tujuh benua, tim Indonesia 7 Summits Expedition mengadakan syukuran sekaligus meluncurkan buku bertajuk Merah Putih di Atap Dunia: upaya menziarahi puncak tertinggi di tujuh benua.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik diluncurkannya buku Merah Putih di Atap Dunia yang mengisahkan enam anggota Wanadri dalam menaklukkan tujuh puncak tertinggi di tujuh benua. Buku karya Wanadri tersebut diluncurkan di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung, Kamis (11/5/2023).

"Saya menyambut baik peluncuran dokumentasi ini, sebuah prestasi dunia, yaitu penaklukan tujuh puncak tertinggi di tujuh benua yang dilakukan oleh Wanadri," ujar Ridwan Kamil.

Kang Emil, sapaan akrabnya, berharap, kisah dalam buku tersebut dapat menginspirasi masyarakat di tengah minimnya inspirasi saat ini, salah satunya oleh media massa dengan memberitakan kehebatan enam warga Jabar yang mengibarkan bendera Merah Putih di tujuh puncak tertinggi di dunia.

"Saya titip ke media tolong viralkan, beritakan kalau enam warga Jabar ini berhasil, yang lain juga pasti bisa," harap Kang Emil.

Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri merupakan organisasi kegiatan alam bebas yang berkedudukan di Bandung. Kang Emil menilai, organisasi yang berdiri sejak tahun 1964 tersebut selalu memberikan inspirasi dan pelopor khususnya dalam mencintai alam.

"Karena hidup yang terbaik adalah hidup yang memberikan inspirasi dan Wanadri selalu terdepan menjadi pelopor di berbagai bidang dengan rekor-rekor perintisan jalur mulai udara, laut, maupun daratan," ungkapnya.

Adapun Litbang Wanadri, Donny Rachmansyah, mengatakan, buku ini mencatat dan menggambarkan bagaimana daya dan upaya yang telah dilakukan demi tercapainya misi yang diemban. "Buku ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia untuk menjaga keseimbangan alam dan berupaya membuat prestasi demi Tanah Airnya," katanya.

"Upaya mereka telah membawa nama Indonesia ke pentas dunia, pencapaian mereka merupakan prestasi yang membanggakan bagi bangsa dan negara," sambungnya.

Donny yang juga sebagai editor kepala dari Buku Merah Putih di Atap Dunia ini menuturkan, sebagian besar naskah dari buku ini sudah selesai pada 2014, tetapi terus disempurnakan hingga akhirnya di tempat yang sama pada 2010 lalu digunakan untuk melepas ekspedisi 7 Summits ke puncak pertamanya, buku ini diluncurkan.

Buku Merah Putih di Atap Dunia ini diterbitkan tak hanya sebagai catatan perjalanan yang bisa menjadi pengetahuan, tetapi juga saksi dari sebuah kebersamaan. Bahwa ketika "kita" bukannya "kami" yang menjadi subjek, banyak hal yang tadinya dianggap tak mungkin bisa mewujud.

"Seven Summits adalah sirkuit pendakian gunung dunia yang menjadi ajang pembuktian keberhasilan seorang pendaki gunung. Sejak dicetuskan tahun 1985, ratusan orang dari berbagai belahan dunia telah berhasil melakukannya," katanya.

Donny menambahkan, Indonesia memiliki satu dari tujuh puncak dunia tersebut, Merah Putih tak boleh hanya berkibar di kandangnya sendiri, dia sama hebatnya dengan bendera bangsa lainnya.

"Kita memang bukan yang pertama, tetapi kita juga mampu melakukan apa yang bangsa lain mampu lakukan. Kita tak hanya menjadi penonton dan menilai," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: