Kesuksesan yang dirasakan ratusan petani kelapa sawit yang bergabung di KUD Bina Usaha Baru Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau tidak terlepas dari binaan Asian Agri.
Sejak bermitra dengan Asian Agri, banyak keuntungan yang diterima petani KUD Bina Usaha Baru. Dukungan nyata Asian Agri dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sangat membantu petani melalui bimbingan teknis budi daya kelapa sawit hingga penggunaan bibit unggul Topaz.
Baca Juga: Selain Harganya Kompetitif, Minyak Sawit Lebih Sehat karena Tak Lakukan Hidrogenisasi
"Sejak melakukan replanting bermitra dengan Asian Agri, banyak keuntungan yang diterima petani KUD Bina Usaha Baru. Melalui kemitraan, petani KUD mendapatkan bimbingan teknis budi daya kelapa sawit, pelatihan, bimbingan administrasi dsb.-nya sehingga petani bisa lebih awal memanen Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Dalam kurun waktu 28 bulan (2 tahun 4 bulan), petani sudah merasakan hasil dari panen TBS kebun. Jadi, lebih awal 21 bulan dari target panen," ujar Antonius Tulus, Ketua KUD Bina Usaha Baru, Sabtu (13/5/2023).
Tulus juga membeberkan jika kesuksesan replanting tersebut tidak akan tercapai bila tidak bermitra dengan Asian Agri, "Bermitra dengan Asian Agri sangat menguntungkan bagi kami petani (KUD Bina Usaha Baru). Bayangkan saja di awal buah (kurun waktu 28-49 bulan), kebun kami yang seharusnya belum menghasilkan ternyata sudah bisa menghasilkan TBS."
"Hasil panennya kami kumpul di rekeningĀ penampungan/escrow. Dari hasil panen sawit selama 21 bulan dapat kami gunakan untuk melunasi sebagian dari utang pokok ketika melakukan replanting sehingga cicilan kredit berkurang, dan kami tidak pernah macet membayar cicilan," beber ayah dua anak ini.
KUD Bina Usaha Baru berdiri sejak tahun 1989, berlokasi di Desa Bukit Jaya Kecamatan Ukui, saat ini beranggotakan 406 orang petani dengan luas areal yang dikelola adalah 616 Ha atau 308 kapling. Antonius Tulus, yang biasa disapa dengan Tulus, awalnya hanya anggota biasa, dan pada tahun 2012 diangkat menjadi Ketua Koperasi KUD Bina Usaha Baru sampai saat ini.
"Sejak Generasi Pertama kebun sawit kami, yakni tahun sekitar tahun 1987-an, kami telah bermitra dengan Asian Agri. Kemitraan Generasi Pertama ini telah mampu meningkatkan kondisi perekonomian kami. Awalnya kami hanya memiliki rumah sangat sederhana, sekarang sudah menjadi rumah gedung," jelasnya.
"Kami juga saat ini sudah memiliki kendaraan yang baik, bahkan kami mampu memperluas kebun sawit milik kami. Ketika sawit generasi pertama kami memasuki umur replanting pada 2016, kami optimis untuk tetap bermitra dengan Asian Agri yang memang sudah terbukti mampu mengoptimalkan kebun petani. Kesuksesan kami saat ini adalah berkat kemitraan bersama Asian Agri, dan kami optimis kedepan kami akan terus makin sukses lagi bersama Asian Agri," ucapnya.
Rudy Rismanto, Head Of Partnership Asian Agri, bersyukur, manfaat kemitraan bersama Asian Agri bisa dirasakan petani. Menurut Rudy, kemitraan itu merupakan strategi bisnis Asian Agri untuk sukses bersama petani.
Menurut Rudy, dalam program Asian Agri 2030 Pilar 1 mengenai Kemitraan dengan Petani, perusahaan menargetkan untuk menggandakan pendapatan petani, menyelesaikan penanaman kembali 100% petani, memperoleh sertifikasi ISPO untuk 100% petani plasma, dan membantu 5.000 petani swadaya memperoleh sertifikat RSPO.
"Untuk mencapai target Asian Agri 2030, perusahaan secara berkesinambungan membantu petaniĀ mitra menerapkan praktik terbaik dan mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan melalui pelatihan, pendampingan, dan men-support petani untuk mendapatkan dana BPDPKS maupun kredit untuk replanting," katanya.
"Selain itu, momentum replanting adalah momentum yang tepat bagi petani untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi kebunnya. Oleh karena itu, saya berharap agar petani jangan takut replanting dan pastikan melakukan replanting bermitra dengan perusahaan yang tepat yang memiliki kemampuan dan komitmen yang baik untuk sukses bersama petani," imbuh Rudy.
Sebelumnya, Lidya Veronica selaku Media Relation Asian Agri menyampaikan, halalbihalal dengan media merupakan salah satu agenda tahunan perusahaan dalam rangka mempererat jalinan silaturahmi yang sudah terjalin selama ini.
"Kami berterima kasih atas dukungan rekan-rekan media yang mendukung perusahaan dan petaniĀ melalui beragam pemberitaan terkait akselerasi PSR. Selain momentum ini sebagai media silaturahmi kami dengan rekan-rekan jurnalis, kami juga mengambil kesempatan untuk memberikan informasi terkait kesuksesan program kemitraan Asian Agri dengan petani dalam melakukan replanting. Harapannya, success story hari ini bisa menginspirasi banyak petani lainnya untuk siap replanting dengan pola kemitraan untuk mendukung akselerasi PSR petani yang pada akhirnya untuk meningkatkan perekonomian petani," sebut Lidya.
Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang mewakili insan pers Riau mengapresiasi kegiatan halalbihalal yang menjadi agenda tahunan perusahaan. "Kami sudah dengar banyak peran dan manfaat kehadiran perusahaan Asian Agri di bumi Riau. Kali ini kami selaku insan pers memperoleh informasi yang sangat berharga yang langsung disampaikan oleh petani kelapa sawit sejak bermitra dengan Asian Agri. Harapan saya kiranya kepedulian perusahaan terus berkesinambungan baik untuk petani maupun untuk masyarakat luas lainnya termasuk media," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement