Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bebas Bea Masuk Antidumping, Ekspor Produk Viscose Rayon ke India Berpeluang Naik

Bebas Bea Masuk Antidumping, Ekspor Produk Viscose Rayon ke India Berpeluang Naik Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kerja sama perdagangan Indonesia dan India dipastikan bakal meningkat. Sebab produk serat rayon viscose atau viscose staple fibre (VSF) terbebas dari perpanjangankedua pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) di India.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan dengan dibatalkannya kembali BMAD ini, akses pasar produk serat rayon viscose sangat terbuka lebar. “Peluang ekspor ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh produsen/eksportir Indonesia,”ujar Zulkifli di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Luhut Pastikan Pemerintah Siapkan Insentif Baru untuk Industri Tekstil

Menurutnya, pembatalan BMAD produk VSF ini berdasarkan laporan Semi-Annual Report Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang diterbitkan pemerintah India. Zulkifli mengatakan dengan putusan tersebut, rekomendasi akhir dari Directorate General Trade Remedies (DGTR) India yang terbit pada 19Desember2022 dinyatakan batal.

EksportirIndonesia pun tidak lagi dikenakanBMAD sebesar US$103–0,512/kg. Sementara Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santosomenyatakan, pembatalan pengenaan BMAD ini patut untuk disyukuri.

Apalagi VSF merupakan salah satu produk tekstil Indonesia dengan nilai ekspor yang cukup besar ke India. “Pembatalan ini tentunya menjadi kabar gembira bagi eksportir Indonesia untuk mempertahankan serta meningkatkan nilai ekspor produk unggulan ini ke India,”tuturnya.

Sementara itu pelaku industri tekstil dapat bernafas lega setelah pemerintah menjanjikan insentif khusus guna mempercepat pemulihan sektor tersebut dari dampak perlambatan ekonomi sejumlah negara tujuan ekspor.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan industri tekstil memiliki potensi besar seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional dan pertumbuhan daya beli masyarakat.

“Perkembangan ini akan memberikan potensi pasar yang menguntungkan bagi industri tekstil di Indonesia. Pemerintah pun menyiapkan berbagai insentif untuk mempertahankan ekonomi di sektor tekstil dan produknya,” Kata Luhut di Jakarta, kemarin. Beberapa upaya dilakukan adalah melakukan reformasi kebijakan investasi secara berkelanjutan terbukti berhasil menarik banyak investasi ke dalam negeri.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: