Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biden ke Pemuda Kulit Hitam: Supremasi Kulit Putih Jadi Ancaman Nyata Amerika

Biden ke Pemuda Kulit Hitam: Supremasi Kulit Putih Jadi Ancaman Nyata Amerika Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden melabeli 'supremasi kulit putih' sebagai ancaman teroris yang paling berbahaya bagi AS.

"Supremasi kulit putih... adalah ancaman teroris paling berbahaya di tanah air kita," kata Biden kepada para wisudawan dari Universitas Howard, sebuah universitas yang secara historis merupakan universitas kulit hitam (HBCU) di Washington DC, Sabtu.

Baca Juga: Besarnya Gak Kira-kira! Amerika Jual Senjata ke Rezim Otoriter, Pemerintahan Biden Paling Banyak

Pernyataan tersebut, yang bertentangan dengan statistik kejahatan, dikecam oleh para pakar konservatif.

"Saya tidak hanya mengatakan ini karena saya berada di HBCU kulit hitam. Saya mengatakan hal ini ke mana pun saya pergi," lanjut Biden.

"Kemajuan tanpa rasa takut menuju keadilan sering kali berarti perlawanan keras dari kekuatan-kekuatan yang paling tua dan paling jahat. Itu karena kebencian tidak pernah hilang... ia hanya bersembunyi di balik batu," imbuhnya.

Selama masa jabatannya, Biden sering berbicara tentang ancaman supremasi kulit putih, mengklaim bahwa keyakinan akan keunggulan ras kulit putih memotivasi para pendukung mantan Presiden Donald Trump untuk melakukan kerusuhan di Gedung Kongres AS pada Januari 2021.

Presiden AS juga menyatakan tahun lalu bahwa orang kulit hitam hidup dalam ketakutan akan "ditembak mati oleh senjata perang yang digunakan untuk tujuan rasis."

Pada pertengahan 2021, pemerintahan Biden menerbitkan Strategi Nasional untuk Melawan Terorisme Domestik yang pertama kalinya dari pemerintah AS, yang menyebut "ekstremis kekerasan bermotif rasial" dan ekstremis antipemerintah sebagai "dua elemen paling mematikan dari ancaman terorisme domestik saat ini."

Menurut statistik kejahatan FBI, rata-rata lulusan Universitas Howard 11 kali lebih mungkin dibunuh oleh anggota ras mereka sendiri daripada pelaku berkulit putih.

Meskipun orang Afrika-Amerika melakukan sebagian besar kejahatan kekerasan di AS, sebagian besar kejahatan --baik yang dilakukan oleh orang kulit putih maupun kulit hitam-- bersifat intrarasial.

Pernyataan Biden dikecam oleh para pakar konservatif, yang menuduh presiden menggunakan retorika yang memecah belah untuk mengumpulkan suara.

"Partai Demokrat menghabiskan sebagian besar abad ke-19 dan sebagian besar abad ke-20 dengan menggunakan rasisme terbuka untuk memenangkan pemilu," cuit aktivis libertarian Jon Miltimore di Twitter, seraya menambahkan bahwa "Mereka melakukannya lagi di abad ke-21. Rasisme ini terlihat sangat berbeda dari versi abad ke-19."

Wartawan Julie Kelly menyebut Biden sebagai "pembohong patologis" dan menuduhnya memicu "perpecahan rasial yang berbahaya."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: