Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Depan Jokowi, Kepala BPS: Menuju Satu Data, Sensus Pertanian Dimulai 1 Juni

Di Depan Jokowi, Kepala BPS: Menuju Satu Data, Sensus Pertanian Dimulai 1 Juni Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan bahwa selama ini data sektor pertanian terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Bahkan, kata Margo, sesuai tema tahun ini, sensus pertanian Indonesia terus berfokus pada kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Baca Juga: BPS Kerahkan Ribuan Petugas Demi Menyukseskan Sensus Pertanian di Sumut

"Hasil sensus pertanian 2023 diharapkan dapat dijadikan landasan yang valid dalam perumusan kebijakan di bidang pertanian," ungkap Margo, di depan Presiden Jokowi, dalam pelaksanaan sensus pertanian 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Margo mengatakan, sesuai jadwal, sensus ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 juni hingga 31 juli 2023 dan mencakup 7 sub sektor utama seperti tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian.

Diketahui, sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, pembangunan dan perekonomian indonesia, di mana saat Covid-19 dan ekonomi indonesia terkontraksi -2,07 persen, pertanian tetap tumbuh positif di angka 1,77 persen dan tahun 2021 tumbuh 1,87 persen. 

Kemudian, pada tahun 2022 tumbuh 2,25 persen dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 12,40 persen. Di sisi lain, sektor pertanian juga mampu menyerap 40,69 juta orang atau 29,36 persen tenaga kerja pada Februari 2023.

"Keberhasilan sektor pertanian 2023 ini tentu memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas dukungan dan kolaborasi yang sangat baik hingga saat ini," katanya.

Margo menambahkan, tujuan utama sensus ini adalah menyediakan data terkait kondisi pertanian Indonesia secara komprehensif sampai wilayah terkecil dengan metode by name by addres. Selanjutnya, Margo berujar, data tersebut dapat digunakan sebagai acuan targeting program pemerintah di bidang pertanian.

"Termasuk juga program urban farming, struktur demografi petani milenial, luas lahan pertanian menurut penggunaan jenis kepemilikan dan irigasi, penyediaan basis data UMKM di sektor pertanian dan lain sebagainya," tuturnya.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan pentingnya pendataan sensus pertanian sebagai pijakan data bersama dalam mewujudkan program pemerintah. Dia berharap agar pelaksanaan sensus ini digelar selama 5 tahun sekali.

"Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat. Apalagi, sektor pertanian ini melibatkan hajat hidup orang banyak sehingga kita butuh akurasi data. Sekali lagi, saya mendukung sensus pertanian ini dan saya minta seluruh pelaku kepentingan di sektor pertanian menyukseskan sensus ini," katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan bahwa pentingnya pelaksanan sensus ini untuk sebuah kebijakan yang tepat sasaran. Salah satunya mengenai pupuk subsidi yang harus tersedia sebanyak 24 juta ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: