Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Bulanan Komoditas dari Indonesia Mengalami Kenaikan, Termasuk Sawit?!

Harga Bulanan Komoditas dari Indonesia Mengalami Kenaikan, Termasuk Sawit?! Foto udara kendaraan melintas di areal perkebunan sawit milik salah satu perusahaan di Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (7/11/2022). Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat luas areal lahan perkebunan sawit di Indonesia pada tahun 2022 yaitu mancapai 16,38 juta hektare (ha) yang dimana sebanyak 5 persen atau sekitar 800 ribu ha milik BUMN, 53 persen atau sekitar 8,64 juta ha milik swasta dan 42 persen sekitar 6,94 juta milik rakyat. | Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Merujuk informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga komoditas unggulan Indonesia mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya atau secara MoM. Komoditas yang mengalami kenaikan harga tersebut diantaranya minyak kelapa sawit, nikel, dan minyak mentah.

Diungkapkan Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi, harga minyak kelapa sawit per April yakni USD 1.005,2 per ton atau naik 3,41% secara MoM. Namun, mengalami penurunan 40,26% jika dibandingkan periode tahun sebelumnya atau YoY.

Baca Juga: Hanya Diproduksi Koperasi, Di Mana Pilot Project Pengembangan Minyak Makan Berbasis Sawit?

Lebih lanjut dikatakan Imam, untuk harga rata-rata batubara periode April 2023 mencapai USD 194,3 per ton atau terdapat kenaikan sekitar 3,77%. Sementara, harga rata-rata Nikel mencapai USD 23,9 per ton, atau naik 2,6% secara bulanan. Lantas, minyak mentah naik menjadi USD 82,5 per bbl atau naik 7,83% secara MoM.

“Di sisi lain, komoditas bijih besi dan gas alam mengalami penurunan secara bulanan maupun tahunan,” kata Imam dalam keterangan resminya pada Senin (15/5/2023).

Selanjutnya, harga bijih besi tercatat senilai USD 117,4 per dmtu atau turun 8,55% secara bulanan. Kemudian, harga gas alam mengalami penurunan 6,24% menjadi USD 2,2 per MMbtu.

Baca Juga: Kode Jokowi Soal Capres Ideal Ngarahnya ke Anies

“Selanjutnya, hingga 28 April 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat relatif lebih lemah dibandingkan Maret 2023 Rp 14.661,” kata Imam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: