Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Diserang Isu Rasisme, Respons Natalius Pigai Menohok, Jleb!

Anies Diserang Isu Rasisme, Respons Natalius Pigai Menohok, Jleb! Kredit Foto: Instagram/Natalius Pigai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politik identitas dan isu rasisme kerap menjadi senjata untuk menyerang Anies Baswedan, capres usungan Nasdem. Serangan demikian juga diutarakan oleh Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP), Laode Umar Bonte.

Beberapa waktu lalu, Umar Bonte menyebut bahwa Anies tak bisa dibiarkan menjadi presiden RI. Alasannya pun bernada rasisme, yakni Umar Bonte menilai Anies bukan putra asli Indonesia karena Anies memiliki darah keturunan Arab.

"Bangsa ini sudah memberikan ruang yang begitu besar kepada Anies Baswedan, sudah diberi kesempatan untuk menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi gubernur, itu cukup dalam pentas politik tanah air, tapi kalau sampai meminta ingin jadi ini terlalu berlebihan. Biarkanlah putra putra bangsa Indonesia sendiri yang menjadi presiden republik Indonesia," ungkap Bonte beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Loyalis Anies Baswedan Soal Pernyataan Rasis Umar Bonte: Mereka Cari Celah Jatuhkan Anies, Tapi Nggak Ketemu!

Isu rasisme demikian direspons menohok oleh Eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Ia pun mengaitkan hal tersebut dengan nasib demokrasi di Indonesia. Menurut Pigai, orang mudah saja bicara mengenai demokrasi, namun sebenarnya banyak yang tak paham esensi dari demokrasi itu sendiri hingga akhirnya berujung pada rasisme.

"Semua orang berbicara tentang demokrasi, tapi orang tidak memahami tentang esensi demokrasi dan bagaimana perbuatan atau tindakan demokrasi. Semua orang berbicara tentang hak asasi manusia, tapi tidak banyak orang yang memahami esensi HAM dan bagaimana perbuatan dan implementasinya," pungkas Pigai dalam wawancara bersama Refly Harun, disimak melalui YouTube pada Selasa, 16 Mei 2023.

Respons tersebut disampaikan Pigai selagi menyinggung soal dirinya yang dilaporkan karena disebut menyinggung etnis Jawa. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: