Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Vice Media: Startup Media Digital yang Edgy Berakar di Montreal Kini Bangkrut

Mengenal Vice Media: Startup Media Digital yang Edgy Berakar di Montreal Kini Bangkrut Kredit Foto: Getty Images/Mario Tama
Warta Ekonomi, Washington -

Vice Media, perusahaan rintisan media digital yang dikenal dengan cerita visualnya yang provokatif dan suara yang tegas dan eksplisit, mengajukan kebangkrutan pada Senin (15/5/2023).

Sekelompok pemberi pinjaman Vice akan membeli aset-aset perusahaan yang sedang diperangi ini sebesar 225 juta dolar AS dan mengambil alih kewajiban yang signifikan, yaitu sebesar 500 juta dolar AS hingga 1 miliar dolar AS, menurut pengajuan di pengadilan federal New York.

Baca Juga: Dahulu Bernilai 5,7 Miliar Dolar, Vice Media Group Kini Bangkrut Gegara Fenomena Dahsyat Ini

Grup tersebut, yang meliputi Fortress Investment Group dan Soros Fund Management, meminjamkan 20 juta dolar AS agar perusahaan ini dapat bertahan selama proses penjualan, di mana pemberi pinjaman lain dapat mengajukan penawaran yang lebih tinggi.

"Proses penjualan yang diawasi oleh pengadilan yang dipercepat ini akan memperkuat Perusahaan dan memposisikan VICE untuk pertumbuhan jangka panjang," tulis co-CEO Bruce Dixon dan Hozefa Lokhandwala dalam sebuah pernyataan.

"Kami berharap dapat menyelesaikan proses penjualan dalam dua hingga tiga bulan ke depan dan memetakan babak baru yang sehat dan sukses di VICE," tambahnya.

Vice Media mengatakan bahwa mereka berniat untuk tetap membayar karyawan dan vendor yang tersisa selama proses tersebut dan mempertahankan manajemen puncak.

Perusahaan ini telah mencoba tanpa hasil untuk menemukan pembeli yang bersedia membayar harga yang diminta lebih dari 1 miliar dolar AS. Bahkan itu hanya sebagian kecil dari nilai yang pernah diyakini oleh para investor.

Para investor menilai perusahaan yang didirikan pada tahun 1994 sebagai majalah punk yang berbasis di Montreal ini bernilai 5,7 miliar dolar AS pada tahun 2017. Vice sebelumnya telah menarik para penyokong dana ternama, termasuk 21st Century Fox dan Disney. Yang terakhir menginvestasikan total 400 juta dolar AS di perusahaan tersebut, tetapi menghapusnya sebagai kerugian pada tahun 2019.

Kebangkrutan menyusul PHK dan keluarnya para petinggi

Bulan lalu, perusahaan ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di seluruh ruang redaksi globalnya dan menutup merek jurnalisme internasionalnya, Vice World News. Namun, perusahaan ini masih mempekerjakan wartawan di luar negeri.

Kepada NPR, Vice mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk berhenti meliput berita internasional. Perusahaan ini juga membatalkan program siaran mingguannya, "Vice News Tonight," yang memulai debutnya pada tahun 2016 dan melewati 1.000 episode pada bulan Maret.

Perusahaan ini membawahi berbagai merek, termasuk situs gaya hidup wanita Refinery29, yang diakuisisi pada tahun 2019 dengan nilai 400 juta dolar. Perusahaan ini juga memiliki majalah fesyen Inggris i-D dan agensi kreatif internal Virtue.

Wakil kepala eksekutif Nancy Dubuc keluar dari perusahaan pada bulan Februari setelah lima tahun memimpin, sebuah jabatan yang ia emban selama masa yang penuh gejolak bagi ruang redaksi.

Perhitungan ruang redaksi atas pelecehan seksual dan pelanggaran

Vice Media memecat tiga karyawan pada bulan Desember 2017 menyusul keluhan dari beberapa karyawan mengenai budaya tempat kerja.

"Perilaku karyawan ini berkisar dari pelecehan verbal dan seksual hingga perilaku lain yang tidak sesuai dengan kebijakan kami," kata Susan Tohyama, kepala sumber daya manusia Vice pada saat itu, dalam memo perusahaan.

Segera setelah itu, salah satu pendiri Shane Smith mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO dan perusahaan mempekerjakan Dubuc, seorang eksekutif media veteran, untuk menggantikannya.

"Platform bisa dan akan berubah. Infrastruktur bisa menjadi lebih efisien, terorganisir dan dinamis. Angka-angka berfluktuasi," tulis Dubuc dalam sebuah memo kepada staf yang memperkenalkan dirinya pada tahun 2018.

"Pada akhirnya, konten yang dibuat oleh masing-masing dari Anda lah yang membuat kami benar-benar hebat. Saya melihat potensi yang tak terbatas di VICE," tukas Dubuc.

Pada bulan Februari ini, ketika dewan mencari pembeli untuk mengakuisisi perusahaan, Dubuc mengucapkan selamat tinggal kepada staf Vice dalam memo internal lainnya yang memuji keberhasilan perusahaan meskipun ada "hambatan makroekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi, perang di Ukraina, dan ekonomi".

"Saya bangga meninggalkan Vice yang lebih baik daripada saat saya bergabung," tuturnya.

Waktu yang sulit bagi media digital

Vice adalah korban terbaru dalam industri media yang dihancurkan oleh penurunan iklan digital dan perubahan selera terhadap berita.

Bulan lalu, BuzzFeed News, yang dipuji karena berhasil menjaring audiens muda yang langka dan memenangkan Hadiah Pulitzer untuk pelaporan internasional pada tahun 2021, ditutup.

Ruang redaksi lainnya, termasuk NPR, CNN, ABC News, dan Insider juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) tahun ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: