Dahulu Bernilai 5,7 Miliar Dolar, Vice Media Group Kini Bangkrut Gegara Fenomena Dahsyat Ini
Vice Media Group, pada Senin (15/5/2023), mengajukan kebangkrutan untuk mengakhiri tahun-tahun kesulitan keuangan dan perginya para eksekutif papan atas. Pemilik Vice dan Motherboard ini akan merekayasa penjualannya kepada sekelompok pemberi pinjaman.
Pengajuan kebangkrutan ini merupakan dampak dari periode yang penuh tantangan bagi banyak perusahaan teknologi dan media yang telah memangkas biaya untuk bertahan di tengah lemahnya pasar periklanan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Dihantam Gelombang PHK, Vice Media Bangkrut Gegara Sepi Pengiklan
Vice mengatakan bahwa konsorsium pemberi pinjaman yang meliputi Fortress Investment Group, Soros Fund Management dan Monroe Capital akan memberikan sekitar 225 juta dolar AS dalam penawaran kredit untuk hampir semua asetnya dan juga menanggung kewajiban yang signifikan pada saat penutupan.
Di bawah penawaran kredit, kreditur dapat menukar utang mereka yang dijamin, daripada membayar tunai, dengan aset perusahaan. Vice mendaftarkan aset dan liabilitasnya dalam kisaran 500 juta dolar AS hingga 1 miliar dolar AS.
"Para kreditor mengambil alih (Vice) dengan diskon besar dan kami akan mencari tahu apakah mereka dapat bertahan dengan struktur modal yang jauh lebih ramping setelah keluar dari kebangkrutan," ujar Thomas Hayes, ketua perusahaan investasi Great Hill Capital.
Vice adalah salah satu dari sekelompok usaha media digital yang berkembang pesat dan pernah memiliki valuasi yang tinggi karena mereka menggaet pemirsa milenial.
Pada tahun 2017, Vice bernilai 5,7 miliar dolar AS. Sebagian besar ahli memperkirakan nilai perusahaan ini sekarang hanya sepersekiannya, demikian dilaporkan The New York Times bulan ini.
Perusahaan ini menjadi terkenal bersama dengan salah satu pendirinya, Shane Smith, yang membangun kerajaan medianya dari sebuah majalah Kanada.
Vice telah menerima komitmen dan persetujuan dari para pemberi pinjaman untuk menggunakan dana tunai lebih dari 20 juta dolar AS, yang dikatakan "lebih dari cukup" untuk mendanai bisnisnya melalui proses penjualan.
Pada 27 April lalu, perusahaan ini mengatakan akan membatalkan program TV populer "Vice News Tonight" sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas pada divisi beritanya. Seminggu sebelumnya, BuzzFeed Inc mengatakan akan menutup divisi beritanya.
"Iklim ini ditambah dengan lingkungan yang sulit untuk meningkatkan ekuitas karena suku bunga yang lebih tinggi membuat beberapa pemain yang lebih kecil harus gulung tikar," kata Hayes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement