Anies Baswedan Terlalu Sabar dalam Menghadapi Hadapi Caci Maki, Said Didu Blak-blakan: Kesabaran Dia Seribu Persen!
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu blak-blakan memuji seorang Anies Baswedan yang kini jadi Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Said Didu mengungkapkan Anies sebagai seorang yang sangat sabar meskipun setiap hari menurutnya mendapat cacian dari kubu penguasa khususnya para pendukungnya.
“Saya salut sama Pak Anies, kalau dia berikan kesabaran 10 persen saja ke saya, mungkin saya menjadi sabar karena beliau sabarnya kira-kira seribu persen, dicaci maki setiap hari tetap saja sabar,” ujar Said Didu sambil tertawa dalam acara “Silaturahmi Dialog dan Diskusi: Anies Mendengar Mas Topan (Masyarakat-Tokoh Penggerak Perubahan)” pada Senin (15/5/23) yang mana disiarkan secara live di kanal Youtube Refly Harun.
Hal ini juga yang diakui oleh Said Didu sebagai perbedaan antara dirinya dengan Anies Baswedan meskipun kini mereka sama-sama berada di luar lingkar kekuasaan Jokowi alias menjadi oposisi.
Anies menurut Said Didu “terlalu sabar” dengan meminta agar kubu oposisi tak menyerang terus menerus Presiden Jokowi.
Di sisi lain, menurutnya, dirinya kerap kali diminta untuk tak melontarkan serangan tajam melalui kritik kepada Jokowi. Padahal, lanjut Said Didu, dirinya bukan mau terus-terusan mengkritik Jokowi, hanya saja dirinya mengaku sulit mencari hal yang bisa membuat Jokowi layak dipuji.
“Bukan saya menyerang, yang saya repot adalah mencari apa yang bisa saya puji,” ujar Said Didu sambil tertawa
“Kalau pemimpin kita sabar, jangan kita juga semua jadi sabar karenan nanti dinjak-injak kalau kita sabar juga, jadi kalau pemimpin terlalu sabar ya umatnya jangan terlalu sabar. Semut yang tidak menggigit pun kalau kita terlalu sabar ya digigit juga kita, jadi kita kadang perlu juga injak sekali-kali,”
“Ada perbedaan saya dengan Pak Anies yang ingin nanti saya klarifikasi, beliau selalu menyatakan janganlah menyerang Presiden Sekarang,” ujarnya.
Padahal menurutnya, selama ini ia hanya menjalankan tugasnya yakni berbicara apa yang dirasa perlu diungkapkan atas kondisi yang ada di Indonesia. Salah satunya perihal kebohongan yang disampaikan penguasa.
“Bukan menyerang tapi menyampaikan apa sebenarnya kebohongan yang diucapkan, itu tugas saya setiap hari,” jelasnya.
“Pasti serangan buzzernya tinggi sekali,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement