Mensos Risma Berikan Bantuan Atensi dan Kewirausahaan 14 Korban Rudapaksa di Batang
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi AAW (12) anak dengan disabilitas ganda asal Batang, Jawa Timur yang mengalami rudapaksa oleh T (52) yang merupakan tukang cukur, Senin (15/5/2023). Selain AAW, Risma juga mengunjungi 13 orang santri laki-laki (enam di antaranya di bawah umur), korban rudapaksa TS (44) seorang guru ngaji.
Mensos menyampaikan, ke-14 korban masih mengalami trauma yang mendalam. "Ya tadi dalam percakapan dengan saya, masih ada yang terungkap perasaan marah, malu, tidak terima, dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan terapi psikologis. Saya sudah menyiapkan petugas, baik psikolog maupun psikiater untuk mengatasi trauma," kata Mensos dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Baca Juga: Sambangi Korban Rudapaksa di Batang, Mensos Tugaskan Psikolog dan Psikiater Lakukan Pendampingan
Dalam kesempatan tersebut, Risma juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) pemenuhan kebutuhan hidup layak berupa sembako, yaitu beras, minyak goreng, kecap, dan sarden; penambahan nutrisi berupa susu, madu, dan biskuit; perlengkapan kebersihan, yaitu sabun, pasta gigi, sikat gigi, sabun cuci piring, dan detergen; perlengkapan ibadah berupa sarung, baju koko, dan sajadah.
Bantuan ATENSI lainnya berupa perlengkapan sekolah bagi 6 anak yang masih sekolah berupa buku tulis, pulpen, tipe x, pensil, penghapus, tas sekolah, sepatu, dan seragam sekolah. Total bantuan ATENSI kepada para korban sebesar Rp72.800.000.
Kemensos juga memberikan bantuan kewirausahaan kepada 6 orang tua korban usia anak dengan rencana kewirausahaan. Orang tua dari korban berinisial Ah berupa berjualan jajanan, minuman, gorengan dan es jus. Orang tua dari korban Hm berupa mesin jahit, mesin obras, dan peralatan menjahit.
Bantuan untuk orang tua dari korban Ab berupa mesin jahit dan mesin obras. Orang tua dari korban Ry berupa bantuan untuk berjualan gorengan dan es jus. Orang tua dari korban Di berupa bantuan usaha warungan sembako. Kemudian, orang tua dari korban Af mendapat bantuan berjualan kue dan snack basah.
"Untuk korban dewasa juga kami berikan bantuan kewirausahaan, yakni berupa mesin jahit dan peralatan jahit (Kho) dan bantuan berjualan ayam (Ar)," kata Mensos.
Sebagai tindak lanjut, Kemensos bersama dinas sosial dan pendamping rehabilitasi sosial tetap melakukan pendampingan dan monitoring berkelanjutan terhadap kondisi psikologis dan sosial korban dan keluarganya.
Petugas akan memastikan korban tetap dapat melanjutkan pendidikannya serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman di lingkungan masyarakat. Tim Kemensos juga melakukan monitoring dan supervisi pelaksanaan bantuan kewirausahaan oleh orang tua korban, baik yang baru memulai usaha kewirausahaan maupun yang sudah berjalan dalam proses pengembangan.
"Tak kalah penting, Kemensos juga melakukan monitoring terkait proses hukum yang sedang berlangsung sehingga pelaku mendapat hukuman maksimal sesuai peraturan," kata Kepala Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Iyan Kusmadiana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement