Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keluarkan Istilah 'Jokowisme', Rocky Gerung Sebut PSI Malah Membuat Jokowi Diolok-olok, Ini Alasannya!

Keluarkan Istilah 'Jokowisme', Rocky Gerung Sebut PSI Malah Membuat Jokowi Diolok-olok, Ini Alasannya! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung angkat suara soal heboh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang membuat istilah “Jokowisme”.

Rocky menyebut kelakuan PSI yang membuat “Jokowisme” malah akan membuat Jokowi diolok-olok.

“Jadi kelihatannya ini semacam ide konyol yang ditawarkan dengan cara yang dangkal, Sudah konyol dangkal pula. Nanti membuat Pak Jokowi diolok-olok,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official, yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Selasa (16/5/23).

Bukannya tanpa alasan, Rocky mengungkapkan pada dasarnya kepala negara atau seorang tokoh dirujuk untuk sebuah istilah baru bukanlah hal yang baru.

Baca Juga: Bu Pendeta Beri Kesaksian Mengejutkan Soal Kepemimpinan Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur DKI Jakarta: Saya Sangat...

“Kita tahu ada Reagenisme (Ronald Reagen-AS) atau Thatcherisme, ada ideologi di situ. Kalau dulu Reagenomics dianggap berhasil karena memanfaatkan prinsip libetarian Amerika, demikian juga  Margaret Thatcher,” ujar Rocky.

Yang jadi pertanyaan, menurut Rocky, apakah PSI tahu apa arti dari “Isme” itu sendiri. Menurut Rocky hal ini sangat penting dipahami sebelum istilah isme disandingkan pada sosok Jokowi. Padahal menurut Rocky, sosok Jokowi belum bisa memenuhi kriteria untuk disandingkan istilah isme.

“Isme itu kalau kita tanyakan pada mereka yang mengusulkan, ‘Anda mengerti nggak apa arti isme di belakang kata Jokowi?’ bahkan sebagai ‘Nomics’ saja itu nggak ada,” jelasnya.

“Kan nggak ada keteraturan berpikir pada Pak Jokowi, tiba-tiba pro BLT, tiba-tiba pro oligarki, di mana isme nya itu?” tambahnya.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Rocky menilai PSI dengan mengeluarkan narasi Jokowisme pada dasarnya menunjukkan bahwa mereka tak punya pengetahuan mengenai istilah isme itu sendiri.

“Jadi buta huruf pengertian-pengertian ini yang diajukan PSI itu memperlihatkan partai ini tak punya modal pengetahuan tentang apa yang disebut isme,” jelasnya.

Imbas dari penyandingan “isme” dengan nama Jokowi, menurut Rocky akan berdampak pada kondisi riil bagaimana Jokowi selama memimpin.

“‘ini mana Jokowisme nya?’ oh yang meroket, yang meroket itu utang bukan ekonomi, oh penemuan teknologi mutakhir, yang ada bayangan tentang Mobil Esemka, oh keutuhan bangsa sehingga jadi model Asia, yang ada keterbelahan bangsa,” ungkap Rocky.

PSI Keluarkan Istilah “Jokowisme”

Sebelumnya, PSI melalui sosial media mereka mencuri perhatian dengan mengeluarkan istilah “Jokowisme”.

Dalam unggahan di akun twitter PSI, disebutkan bahwa Jokowisme adalah paham progresivitas Indonesia menuju negara bangsa yang maju, berkeadilan, dan berdaulat dalam makna yang sebenar-benarnya.

Baca Juga: Untung Belum Tentu, Generasi Mendatang Harus Tanggung Warisan Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kebanggaan Jokowi!

“Jokowi tumbuh bersama kekuasaan. Ia tak lagi sekadar presiden, tapi menjelma menjadi sebuah gagasan, ide besar tentang Indonesia yang hebat, Indonesia yang maju, tanah air yang membanggakan. Itulah Jokowisme,” demikian bunyi cuitan akun twitter PSI yang juga menyertakan foto Jokowi, dikutip Selasa (16/5/23).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: