Berkomitmen Bawa Indonesia Jaya, KB Bukopin: Mulai Ekosistem EV, Pertanian, hingga Digital Platform
Woo Yeul Lee pun menjelaskan mengapa industri pertanian di Korea Selatan disebut sebagai Revolusi Industri kesepuluh.
“Karena kalau kita lihat, Revolusi Industri pertama itu kan tentang produksi. Lalu, Revolusi Industri kedua adalah manufaktur di mana kita melakukan mass production. Untuk Revolusi Industri yang ketiga itu adalah layanan baik itu educational ataupun, misalkan, pariwisata. Revolusi Industri keempat di mana kita kenal sebagai digitalisasi. Kalau kita misalkan tambahkan [Revolusi Industri] satu, dua, tiga, dan empat itu adalah sepuluh hasilnya, karena untuk di Korea [Selatan] sendiri, industri pertanian ada di semua Revolusi Industri, sehingga dianggap sebagai Revolusi Industri yang kesepuluh. Mereka berusaha agar industri ini bisa lebih dikembangkan,” tuturnya.
Baca Juga: Dipuji Bank Dunia, Jokowi Dinilai Sukses Hijaukan Ekonomi Indonesia
Woo Yeul Lee mengatakan bahwa Indonesia memiliki fondasi industri pertanian yang baik, sehingga Bank KB Bukopin berusaha keras untuk menjadi pusat ekosistem institusi keuangannya.
“Menurut saya, Indonesia memiliki kondisi yang lebih baik untuk mengembangkan industri [pertanian] ini. Dan karena ini, kami sedang berusaha keras agar Bank KB Bukopin bisa menjadi pusat ekosistem sebagai financial institution-nya,” katanya.
Woo Yeul Lee kemudian menjabarkan komitmen ketiga, yaitu digital platform. Ia mengatakan Bank KB Bukopin ingin memperkuat model bisnis digital platfrom agar dapat menyediakan pelayanan digital kepada masyarakat.
Baca Juga: Hampir Satu Triliun, Sri Mulyani Bocorkan Anggaran Negara untuk Atlet di SEA Games 2023
“Yang ketiga adalah platform bisnis. Kami memperkuat dari segi business model digital platform supaya kita bisa menyediakan pelayanan digital dan juga perbankan kepada masyarakat yang selama ini belum terjangkau. Sehingga, Bank KB Bukopin dengan 3 hal ini ingin bersama-sama dengan masyarakat Indonesia dan industri yang ada di sini untuk tumbuh dan berkembang. Dan memang, untuk mencapai hal tersebut kita membutuhkan biaya yang cukup besar,” tutupnya.
Penulis: Putu Rusta Adijaya
Reportase: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement